Rabu 14 Nov 2018 13:29 WIB

Sidang Gugatan CNN ke Trump akan Digelar

Gedung Putih siap hadapi gugatan CNN.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hakim Distrik AS Timothy Kelly mengatakan akan menggelar sidang gugatan CNN terhadap pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Dalam gugatan itu, CNN berupaya untuk mendapatkan kembali akses pers untuk korespondennya di Gedung Putih, Jim Acosta.

Gugatan yang diajukan pada Selasa (13/11) di Pengadilan Distrik AS di Washington itu menyatakan Gedung Putih telah melanggar hak kebebasan berbicara dalam First Amendment serta klausul proses hukum dalam Konstitusi yang memberikan perlakuan adil melalui proses peradilan.

Sarah Sanders, sekretaris pers Gedung Putih, mengatakan, Gedung Putih akan dengan gigih membela diri terhadap gugatan itu.

Hakim Kelly pada Selasa (13/11) memerintahkan pemerintahan Trump untuk menanggapi gugatan pada Rabu (14/11) pukul 11.00 ​​pagi waktu setempat. Dia telah menetapkan sidang pada hari itu pukul 15.30. Kelly, mantan pengacara untuk Komite Kehakiman Senat, ditunjuk menjadi hakim distrik oleh Trump, tahun lalu.

Baca juga, CNN Gugat Presiden Trump.

Gedung Putih mencabut akses pers Acosta, pekan kemarin, dalam eskalasi terbaru antara Trump dengan media yang ia sebut sebagai musuh rakyat. Trump telah mengintensifkan kritiknya terhadap wartawan, terutama yang memberikan pertanyaan tidak dia sukai, termasuk soal penyelidikan yang dilakukan Penasihat Khusus Robert Mueller tentang apakah tim kampanyenya bekerja sama dengan Rusia dalam pemilu presiden 2016.

CNN dan Acosta, khususnya, telah beberapa kali menjadi sasaran kemarahan Trump. Sehari setelah pemilihan kongres pada 6 November, Trump marah dalam konferensi pers ketika Acosta menanyainya tentang penyelidikan Rusia dan kelompok migran yang melakukan perjalanan menuju AS melalui Meksiko.

"Sudah cukup, itu sudah cukup. Kamu orang yang kasar dan mengerikan," kata Trump kepada Acosta, Rabu (7/11) lalu.

Gedung Putih menangguhkan aksesnya pada hari itu. Sanders menuduh Acosta telah menahan tangan pegawai yang mencoba mengambil mikrofon darinya. Tapi, rekaman video konferensi pers itu menunjukkan, Acosta duduk saat pegawai itu mengambil mikrofon darinya.

"Meski gugatan itu khusus dari CNN dan Acosta, hal semacam ini bisa terjadi pada siapa pun. Jika dibiarkan, tindakan Gedung Putih akan menciptakan efek mengerikan yang berbahaya bagi wartawan yang meliput pejabat terpilih kami," kata CNN dalam sebuah pernyataan.

Theodore Boutrous, pengacara untuk CNN dan Acosta, mengatakan, Gedung Putih sedang menghukum Acosta atas isi pemberitaannya. "Gedung Putih tidak diizinkan untuk mengusir dan menghukum wartawan yang tidak sependapat," kata CNN dalam gugatannya di pengadilan.

Asosiasi Koresponden Gedung Putih mengatakan, pencabutan akses Acosta adalah reaksi yang tidak proporsional terhadap apa yang terjadi di konferensi pers. "Presiden Amerika Serikat tidak boleh secara sembarangan memilih pria dan wanita yang meliputnya," kata asosiasi itu.

Politikus AS, Jerrold Nadler, yang kemungkinan akan menjadi ketua Komite Kehakiman House dari Partai Demokrat pada Januari nanti menyatakan mendukung gugatan CNN. "@CNN berhak untuk melawan perlakuan sinis, tidak adil, dan otoriter terhadap @Acosta yang sedang melakukan pekerjaannya," katanya di Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement