Rabu 28 Nov 2018 09:50 WIB

Juru Kampanye Donald Trump Diduga Manfaatkan Wikileaks

Wikileaks menerbitkan email yang merugikan Hillary Clinton pada Pilpres AS 2016.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Wikileaks
Wikileaks

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan juru kampanye Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016, Paul Manafort, membantah dengan keras kabar bahwa ia pernah bertemu pendiri WikiLeaks Julian Assange. Sebelumnya surat kabar Inggris Guardian mempublikasikan artikel yang menceritakan keduanya pernah bertemu sebanyak tiga kali termasuk pada 2016.

"Kisah ini sepenuhnya palsu dan sengaja untuk memfitnah, saya tidak pernah bertemu Julian Assange atau siapa pun yang berhubungan dengannya," kata Manafort melalui juru bicaranya, Rabu (28/11).

Pernyataan Manafort tersebut diungkapkan satu hari setelah Jaksa Khusus Robert Mueller mengajukan pernyataan ke hakim federal, Manafort telah berulang kali berbohong kepada FBI. Walaupun sebelumnya ia sudah berjanji akan berkerja sama dalam proses penyelidikan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

"Kami mempertimbangkan semua opsi hukum untuk melawan Guardian, yang telah mengajukan kisah ini bahkan setelah diberitahu perwakilan saya cerita itu tidak benar," kata Manafort.

Di pengadilan Manafort membantah telah berbohong. Tapi Jaksa Khusus Mueller dan pihak Manafort setuju untuk melangkah maju dan segera menetapkan tanggal pembacaan hukuman atas kejahatan Manafort.

Jaksa mengatakan mereka berencana untuk mengajukan laporan sebelum hukuman Manafort dijatuhkan. Manafort mengaku bersalah pada September lalu.

Perkembangan mengejutkan tersebut terjadi setelah Muller sedang menyelesaikan laporan akhir atas penyelidikannya. Salah satu tujuan penyelidikan ini mencari tahu apakah ada rekan Trump yang telah mendapatkan informasi sebelum WikiLeaks mempublikasi email yang dicuri perentas Rusia yang merugikan Hillary Clinton, lawan Trump dalam pemilihan presiden AS 2016 lalu.

Pada beberapa bulan terakhir, Mueller telah mengajukan gugatan kepada orang-orang yang menjadi penasihat Trump dalam pemilihan presiden itu. Mantan rekan bisnis Manafort, yakni Roger Stone membantah ia memiliki akses ke email-email yang dicuri tersebut.

Guardian mempublikasikan artikel pada Selasa (27/11), yang menceritakan pertemuan rahasia antara Manafort dengan Assenge di kedutaan besar Ekuador di London pada 2013, 2015, dan Maret 2016. Pertemuan terakhir dilakukan satu bulan sebelum WikiLeaks mempublikasikan email yang merugikan Clinton.

WikiLeaks juga sudah mengumumkan cerita Guardian tersebut tidak benar. Mereka berani bertaruh jutaan dolar AS bahwa Assange tidak pernah bertemu dengan Manafort. WikiLeaks juga dilaporkan mengajukan tuntutan hukum kepada Guardian karena telah mempublikasikan 'cerita palsu'.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement