Jumat 07 Dec 2018 16:19 WIB

Trump Berencana Tunjuk Mantan Wartawan Gantikan Nikki Haley

Nauert membangun hubungan baik dengan para diplomat karier.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rencananya akan segera mengumumkan mantan reporter Fox News Heather Nauert sebagai duta besar AS untuk PBB.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rencananya akan segera mengumumkan mantan reporter Fox News Heather Nauert sebagai duta besar AS untuk PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rencananya akan segera mengumumkan mantan reporter Fox News yang kini menjadi juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert sebagai duta besar AS untuk PBB. Jumat (7/12) dua pejabat pemerintahan Trump telah mengonfirmasi rencana Trump ini.

Para anggota Kongres partai Republik tersebut mengatakan Trump akan mengumumkan keputusannya ini melalui akun media sosial Twitter. Keduanya tidak bisa menyebutkan nama mereka karena tidak diberi kewenangan mempublikasikan rencana ini sebelum diumumkan Trump.

Sebelumnya, Trump mengatakan Nauert sangat dipertimbangkan untuk menggantikan posisi Nikki Haley yang pada Oktober lalu mengundurkan diri sebagai duta besar AS di PBB. Jika Nauert disetujui oleh Senat, ia akan menjadi penyalur suara kebijakan luar negeri Trump. Pada bulan lalu Trump menyebutkan Nauert orang yang luar biasa.

"Ia sudah lama menjadi pendukung," kata Trump saat itu.

Tapi jika melihat rekaman jejak Trump rencana ini belum menjadi keputusan final. Sebab dalam hal-hal seperti ini di masa lalu keputusan Trump selalu berubah. Nauert sendiri belum menanggapi kabar ini.

Nauert ditarik ke pemerintahan dan menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri dibawah kepemimpinan Rex Tillerson.

Kariernya meroket ketika Tillerson dipecat dan digantikan Mike Pompeo. Ia tiba-tiba ditunjuk sebagai pelaksana tugas wakil menteri luar negeri bidang diplomasi publik. Ia adalah perempuan dengan jabatan tertinggi di Kementerian Luar Negeri AS dan orang dengan jabatan tertinggi keempat di kementerian tersebut.

Nauert tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tillerson dan sempat mengatakan kepada rekannya waktu itu ia mempertimbangkan keluar dari Kementerian Luar Negeri. Akhirnya ia urungkan niatnya tersebut setelah mendapat promosi jabatan. 

Perannya lebih besar daripada sekadar menggelar konferensi pers di kementerian luar negeri. Ia bertanggung jawab mengawasi semua publikasi diplomasi pemerintah AS dan 275 kedutaan besar, konsulat dan pos-pos diplomatik lainnya yang tersebar di seluruh dunia.

Ia juga bertanggung jawab di Global Engagement Center yang bertugas mengadang pesan-pesan radikal yang disebar ISIS dan kelompok teror lainnya. Nauert juga memiliki kursi di Badan Publikasi Pemerintah AS, yakni Agency for Global Media yang bertindak seperti Voice of America.

Dengan tanggung jawabnya begitu besar tentu banyak pertanyaan siapa sebenarnya Nauert karena 18 bulan yang lalu ia belum masuk ke pemerintahan. Saat ditarik ke pemerintahan, Nauert adalah seorang pembaca berita dalam acara favorit televisi Trump, "Fox & Friends". Ia memiliki gelar Master dari Universitas Colombia bidang jurnalistik. Sebelum di Fox News, Nauert pernah bekerja di ABC News.

Dilihat dari latar belakang pengalaman dan pendidikannya, Nauert memang memiliki kapabilitas di bidang jurnalistik dan publikasi. Tapi tidak di bidang hubungan internasional dan kebijakan luar negeri.

Tillerson dan orang-orang terdekatnya berusaha menutup karier Nauert dari atas. Tapi ia membangun hubungan baik dengan para diplomat karier. Karena Tillerson melarang Nauert ikut bepergian dengannya, Nauert bepergian sendiri.

Ia mengunjungi Bangladesh dan Myanmar pada pada tahun lalu untuk melihat penderitaan Muslim Rohingya dan lalu ke Israel setelah berencana mengunjungi Suriah. Sementara itu hubunganya dengan Gedung Putih sangat baik, bahkan ketika usaha Tillerson untuk membuangnya semakin keras. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menggambarkan Nauert sebagai orang yang bisa diajak bekerja sama.

"(Ia) aset kuat untuk pemerintahan," kata Sanders.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement