Rabu 23 Jan 2019 13:26 WIB

Akhiri Shutdown, Senat AS Sepakat untuk Pemungutan Suara

Shutdown sudah berlangsung lebih dari 30 hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
The Metropolitan Opera di New York menawarkan tiket masuk gratis bagi pekerja terdampak shutdown.
Foto: AP Poto/John Minchillo
The Metropolitan Opera di New York menawarkan tiket masuk gratis bagi pekerja terdampak shutdown.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pimpinan Senat Amerika Serikat (AS) sepakat melakukan pemungutan suara untuk mengakhiri penutupan pemerintahan AS atau shutdown yang sudah berlangsung lebih dari 30 hari.

Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell tengah mengatur dua pemungutan suara untuk mengakhiri shutdown tersebut.

Seperti dilansir Asociated Press, Rabu (23/1), pemungutan suara yang pertama akan menentukan kelanjutan usulan legislasi dari Partai Republik. Gagasan tersebut yakni memberikan dukungan pembiayaan tembok perbatasan AS dan Meksiko, yang telah diajukan oleh Presiden Donald Trump untuk membendung arus imigran ilegal.

Isi rancangan legislasi tersebut yakni melindungi sejumlah imigran dengan imbal balik dana sebesar 5,7 miliar dolar AS untuk pembangunan tembok. Adapun tawaran ini mendapatkan penolakan dari Partai Demokrat, karena dinilai tidak efektif dan dapat menimbulkan pemborosan anggaran.

Sementara pemungutan suara kedua akan menentukan kelanjutan usulan legislasi dari Partai Demokrat yang sebelumnya sudah diloloskan oleh Dewan Perwakilan.

Baca juga,  Pemerintahan AS Shutdown.

Usulan tersebut yakni membuka pemerintahan, tanpa pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko. Kedua usulan ini diprediksi tidak akan berhasil, jika tidak mendapatkan dukungan yang cukup yakni minimal 60 suara.

Salah satu isu terbesar dalam penutupan pemerintahan kali ini adalah perbedaan pendapat mengenai pembiayaan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.

Selama penutupan pemerintahan, semua aktivitas layanan publik utama seperti kesehatan, keamanan, dan pertahanan tetap berjalan. Namun 800 ribu pegawai negeri sipil mengangur dan tak mendapatkan upah hingga pemerintahan kembali dibuka.

Seorang pejabat pemerintahan  Trump mengatakan, presiden masih berniat untuk menyampaikan pidato kenegaraan pada 29 Januari 2019 mendatang.

Namun, Ketua House of Representative Nancy Pelosi yang merupakan petinggi Demokrat telah merekomendasikan agar Trump menunda pidato kenegaraannya karena sedang terjadi penutupan pemerintahan.

Pelosi mengatakan, begitu pemerintahan kembali dibuka maka Demokrat akan bernegosiasi dengan Trump mengenai ide-ide keamanan perbatasan. "Kami optimistis bahwa pemerintahan akan dibuka kembali sehingga kami dapat melakukan diskusi," ujar Pelosi.

Shutdown yang terjadi pada era pemerintahan Trump merupakan yang terlama dalam sejarah AS. Penutupan parsial pemerintah telah berlangsung sebulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement