Rabu 23 Jan 2019 14:36 WIB

AS Bangun Koalisi di Timur Tengah untuk Hadapi Iran

Iran disebut AS sebagai ancaman terbesar di Timur Tengah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
Menlu AS Mike Pompeo
Foto: AP
Menlu AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Amerika Serikat menuding Iran menjadi ancaman terbesar untuk Timur Tengah. Oleh karena itu, AS ingin membangun lebih banyak koalisi di Timur Tengah untuk menghadapi ancaman kejahatan dan campur tangan Iran di kawasan timur tengah. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos kemarin, Selasa (22/1).

Pompeo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membuat Timur Tengah menjadi aman dan stabil. Dia juga mengatakan AS telah mengumpulkan koalisi negara-negara dunia untuk menghadapi Iran dan mendukung aspirasi rakyat Iran.

Menurut Pompeo, ancaman terbesar bagi stabilitas regional di Timur Tengah adalah Iran, terutama di zona krisis seperti Yaman, Suriah, dan Irak serta dalam dukungan (Iran) bagi Hizbullah di Libanon.

“Amerika berkomitmen untuk membantu Timur Tengah menjadi aman dan stabil. Kami adalah kekuatan untuk kebaikan di wilayah ini, dan kami telah lama sekali. Itu adalah tempat-tempat di mana Iran benar-benar aktor jahat, dan itulah sebabnya kami sangat senang dengan koalisi yang kami bangun," kata Pompeo seperti dilansir Arab News pada Rabu (23/1).

Pompeo optimistis konflik di Yaman juga akan segera berakhir, di mana koalisi militer yang dipimpin Saudi mendukung pemerintah yang sah terhadap milisi Houthi yang didukung Iran.

“Sangat penting untuk menciptakan stabilitas yang layak diterima oleh orang-orang di Timur Tengah. Ada solusi politik dan diplomatik untuk semua masalah ini, dan kami membutuhkan semua diplomat kami, dari seluruh penjuru wilayah, yang bekerja untuk menyelesaikannya. Saya sangat berharap kita dapat membuat kemajuan di sana. Kami membuat langkah besar ke depan dengan kesepakatan seputar pelabuhan Hodeidah, kami mendapat komitmen nyata dari semua pihak,” kata Pompeo.

Pompeo juga berbicara singkat tentang perdamaian antara Israel dan Palestina. Menurutnya, AS tak akan mendorong pembicaraan untuk konflik Palestina-Israel.  Kedua negara tersebut harus melakukannya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement