Kamis 07 Feb 2019 17:48 WIB

Angkatan Darat AS Ingin Beli Sistem Iron Dome Israel

Iron Dome tidak digunakan untuk melindungi wilayah AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Budi Raharjo
Tentara Israel berdiri dekat sistem rudal Iron Dome.
Foto: Reuters
Tentara Israel berdiri dekat sistem rudal Iron Dome.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Darat Amerika Serikat berencana membeli sistem senjata pertahanan udara baru yang dikembangkan Israel atau biasa dikenal dengan nama Iron Dome. Iron Dome dimaksudkan guna memenuhi kebutuhan jangka pendek untuk program Indirect Fire Protection Capability (IFPC).

Program itu dirancang AS untuk bertahan melawan roket, rudal jelajah, dan pesawat nirawak atau drone. Bila terlaksana, Iron Dome akan dikirim ke tempat-tempat di mana personel militer AS dikerahkan. Iron Dome tidak digunakan untuk melindungi wilayah AS.

"Iron Dome akan dinilai dan diujicobakan sebagai sistem yang saat ini tersedia untuk melindungi anggota layanan militer AS yang dikerahkan terhadap beragam ancaman tembakan tidak langsung dan ancaman udara," kata Kolonel Patrick R Siber pada Rabu (6/2), dikutip laman Anadolu.

"Sementara Iron Dome telah digunakan secara operasional oleh Angkatan Udara Israel sejak 2011 dan terbukti efektif dalam pertempuran, perlu dicatat bahwa Angkatan Darat AS akan menilai berbagai opsi untuk solusi IFPC jangka panjangnya," ujar dia lagi.

Menurut perusahaan pertahanan utama AS Raytheon, 10 landasan atau peluncur Iron Dome digunakan oleh Israel. Masing-masing peluncur memiliki jangkauan 60 mil persegi.

Sistem Iron Dome pertama kali dikembangkan perusahaan teknologi pertahanan Israel Rafael. Sistem tersebut telah digunakan militer Israel selama bertahun-tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement