Kamis 11 Jan 2018 11:45 WIB

Pencarian Korban Longsor Kalifornia Gunakan Detektor Panas

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Rumah warga Kalifornia di Montecito yang terendam lumpur akibat longsor, Rabu (10/1). Longsor terjadi karena kebakaran lahan.
Foto: Mike Eliason/Santa Barbara County Fire Department via AP
Rumah warga Kalifornia di Montecito yang terendam lumpur akibat longsor, Rabu (10/1). Longsor terjadi karena kebakaran lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Sedikitnya 500 anggota tim penyelamat masih melakukan pencarian korban dengan menggunakan bantuan anjing pelacak dan helikopter. Mereka juga menggunakan alat deteksi termal yang dimasukkan ke dalam lumpur untuk mencari korban longsor lumpur yang dipicu oleh hujan deras sejak Selasa (9/1).

Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di sepanjang garis pantai selatan Kalifornia meningkat menjadi 17 orang pada Rabu (10/1) setelah dua mayat baru ditemukan. Sebanyak 17 orang juga masih dinyatakan hilang dalam insiden tersebut.

Pada Rabu (10/1), tiga orang berhasil diselamatkan tim penyelamat. Sementara seluruh korban tewas sampai saat ini dilaporkan belum ada yang berhasil diidentifikasi.

"Kami menyadari ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan sulit bagi kami semua," ujar Sheriff Santa Barbara County Bill Brown kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers.

Boneka Berlumpur Itu Ternyata Balita

Juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Daerah Santa Barbara, Amber Anderson, mengatakan longsoran lumpur yang mengalir di lembah antara Samudera Pasifik dan Hutan Nasional Los Padres telah menghancurkan 100 rumah. Lumpur juga merusak ratusan bangunan lainnya serta melukai 28 orang.

Jalan raya utama di sepanjang pantai, AS Route 101 ditutup dari kedua arah dan diperkirakan belum bisa dibuka kembali hingga pekan depan. Properti yang rusak termasuk rumah-rumah selebritis, yaitu Oprah Winfrey dan Ellen DeGeneres, yang keduanya tinggal di bukit-bukit Montecito. Bukit ini terkenal dengan keindahan alam dan jaraknya yang dekat dengan Los Angeles.

Perbukitan yang dipenuhi dengan perkebunan ini sebagian besar telah hangus akibat kebakaran hutan yang terjadi bulan lalu. Bukit yang gundul rentan terhadap longsor lumpur dan bebatuan besar yang kemudian menghancurkan rumah-rumah dan jalan raya.

Seorang penduduk Toro Canyon, Jonathan Reichlen (45 tahun) mengatakan ia terbangun sebelum fajar pada Rabu (10/1). Saat itu rumahnya mulai bergoyang dan dia mendengar suara gemuruh. "Suara itu berasal dari pohon yang tertabrak lumpur dan batu-batu besar yang meluncur di atas Toro Canyon," ujar Reichlen.

photo
Petugas dari Los Angeles County Fire Department Search and Rescue berusaha mengangkat mobil yang terjebak lumpur di Montecito, Kalifornia, Rabu (10/1). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

 

Reichlen mengatakan ia memiliki persediaan makanan darurat dan air, tapi tidak ada makanan panas. Ia kemudian mencoba mencari cara keluar dengan aman dari wilayah tersebut, yang tengah bangkit setelah kebakaran hutan.

Helikopter tim penyelamat mulai mengangkut orang-orang dari wilayah Romero Canyon. Sekitar 300 orang terisolasi setelah aliran lumpur besar menghalangi jalan masuk ke daerah tersebut.

Lumpur juga menutup akses beberapa hotel bersejarah, termasuk The Four Seasons Biltmore, yang baru saja dibuka kembali pada Senin (8/1) setelah bangkit dari kerusakan akibat kebakaran. Halaman hotel Montecito Inn yang berusia 90 tahun, yang dibangun aktor Charlie Chaplin, juga dipenuhi lumpur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement