Kamis 21 Jun 2018 00:08 WIB

Trump 'Keukeuh' Dukung Pemisahan Keluarga Imigran

Protes kebijakan pemisahan keluarga di perbatasan dengan Meksiko meningkat.

Donald Trump
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kepada anggota parlemen Republik, Selasa, akan mendukung rancangan undang-undang imigrasi yang sedang diproses Dewan Perwakilan Rakyat, saat protes berkembang atas pemisahan orang tua dan anak-anak pendatang di perbatasan AS-Meksiko. Perwakilan Mark Meadows mengatakan, Trump berkata kepada anggota DPR Republik pada pertemuan di Capitol Hill bahwa mereka perlu untuk menyelesaikan perihal imigrasi "segera".

Dalam pertemuan itu, Trump mengatakan, memisahkan keluarga adalah "jelas bukan hal yang menarik dan memang terlihat buruk". Partai Republik telah berupaya membuat undang-undang saat video anak-anak di kandang-kandang dan rekaman suara anak-anak yang menangis telah memicu kemarahan di dalam negeri dari berbagai kelompok, mulai dari pendeta hingga pemimpin bisnis yang berpengaruh, serta kecaman di luar negeri.

Jajak pendapat nasional Reuters/Ipsos yang dirilis pada Selasa menunjukkan kurang dari sepertiga orang dewasa Amerika mendukung kebijakan tersebut. Jajak pendapat 16-19 Juni menemukan bahwa 28 persen orang yang disurvei mendukung kebijakan tersebut, sementara 57 persen menentangnya, dan 15 persen sisanya mengatakan bahwa mereka tidak tahu.

Trump, yang telah membuat langkah keras soal imigrasi, telah kukuh membela tindakan pemerintahannya. Dia telah menyalahkan pemisahan keluarga pada Demokrat, meskipun sesama Republikan mengontrol kedua kamar di Kongres dan pemerintahannya sendiri menerapkan kebijakan kepatuhan ketat saat ini terhadap undang-undang imigrasi.

Presiden telah berusaha untuk menghubungkan mengakhiri perpisahan keluarga dengan pengesahan RUU yang lebih luas pada imigrasi. Hal ini akan mencakup pendanaan untuk dinding perbatasan yang sudah lama diinginkan dengan Meksiko, mendorong Demokrat untuk menuduhnya menggunakan anak-anak sebagai sandera.

"Dalam sambutannya, ia mendukung kedua RUU imigrasi DPR yang membangun tembok, celah hukum yang ketat, membatalkan undian visa, memotong rantai migrasi, dan menyelesaikan krisis perbatasan serta masalah pemisahan keluarga dengan memungkinkan penahanan dan penghilangan keluarga," kata juru bicara Gedung Putih Raj Shah atas Trump.

Seseorang yang tidak dikenal meneriakkan kata-kata tidak senonoh pada Presiden sebelum dia memasuki pertemuan. Pada Selasa pagi, Presiden mencoba menyalahkan Demokrat lagi atas apa yang disebutnya "celah" dalam hukum yang mengharuskan keluarga, yang ditahan karena memasuki negara secara ilegal, dipisahkan atau dilepaskan.

"Ini adalah celah yang melumpuhkan, menyebabkan perpisahan keluarga, yang tidak kami inginkan," katanya dalam sambutannya kepada Federasi Nasional Bisnis Independen, menambahkan bahwa dia menginginkan Kongres untuk memberinya wewenang hukum untuk menahan dan mendeportasi keluarga bersamaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement