Jumat 14 Sep 2018 15:50 WIB

Badai Florence Mulai Banjiri Jalan Carolina

Meski sudah ada pengumuman resmi, masih banyak warga yang enggan mengungsi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Badai Florence di atas Samudra Atlantik dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, Senin (10/9).
Foto: NASA/Handout via REUTERS
Badai Florence di atas Samudra Atlantik dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, Senin (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA UTARA -- Intensitas badai Florence mulai menyebabkan hujan lebat dan angin kencang. Hal ini mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah Carolina pada Jumat (14/9) pagi waktu setempat. 

Daerah pusat kota New Bern, di sungai Trent dan Neuse dekat pantai Carolina Utara, diterpa banjir dan tim cepat tanggap wilayah melakukan beberapa penyelamatan. Pusat Badai Nasional (NHC) melaporkan, banjir di kota dengan 30 ribu penduduk dekat Sungai Nause, sudah mencapai hampir tiga meter. Badai juga mulai menjalar ke pesisir pantai mengancam jutaan penduduk di sana.

NHC memperingatkan ancaman tornado meningkat jika badai Florence mendekati pantai. Meskipun pada Kamis (13/9) malam NHC menurunkan badai menjadi kategori satu, badai tetap bergerak ke arah barat dengan kekuatan angin sembilan kilometer per jam. NHC meramalkan badai bisa mencapai Pantai Timur Amerika Serikat (AS) dengan angin kencang selama hampir satu hari penuh.

Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan, badai bersejarah ini akan mengakibatkan hujan dan banjir yang akan menggenangi di hampir seluruh negara bagian. Gubernur South Carolina Henry McMaster mengatakan, hujan deras dapat memicu tanah longsor di bagian barat negaranya.

Peringatan darurat diberlakukan di Georgia, Carolina Utara dan Selatan, Virginia, Maryland dan District of Columbia. Meskipun ada permintaan resmi, beberapa warga mengabaikan peringatan untuk mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement