Rabu 12 Dec 2018 09:13 WIB

Trump Siap Turun Tangan Soal Penangkapan Petinggi Huwaei

Meng disebut melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Rep: Fergi Nadira/Fira/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: EPA/Peter Foley
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemungkinan akan terlibat campur tangan dalam kasus penahanan CEO Huwaei, Meng Wanzhuo. Campur tangannya dinilai akan membantu mengamankan kesepakatan perdagangan dengan Beijing.

"Jika itu baik bagi negara, jika saya pikir itu baik untuk kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah dibuat, seperti hal yang sangat penting dan untuk keamanan nasional, maka saya pasti ikut campur jika dipikir itu perlu," ujar Trump dalam wawancara di Oval Office seperti dilansir Reuters, Rabu (12/12).

Trump mengaku belum berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping menyoal kasus CEO Huawei. Meng (46 tahun) ditahan di Kanada atas permintaan AS. Ia disebut melanggar sanksi yang telah dijatuhkan AS terhadap Iran.

Jika benar Meng diekstradisi ke AS, dia akan menghadapi tuduhan konspirasi menipu beberapa lembaga keuangan. Pengadilan Kanada pada Selasa (11/12) memberikan jaminan Meng ketika dia menunggu sidang ekstradisinya.

Trump yang menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya, mengatakan Meng bisa saja bebas. "Ya, mungkin bisa dibebaskan, mungkin saja banyak hal yang berbeda bisa terjadi. Mungkin juga akan menjadi bagian dari negosiasi. Tetapi kami akan berbicara dengan Departemen Kehakiman, kami akan berbicara dengan mereka, kami akan melibatkan banyak pihak," ujar Trump.

Ketika ditanya soal ekstradisi Meng ke AS, Trump mengatakan ia ingin terlebih dahulu mendengar permintaan Cina. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa dugaan praktik Huawei itu sudah meresahkan. "Ini adalah masalah besar yang kami hadapi dalam banyak cara dengan banyak perusahaan dari Cina dan dari tempat lain," katanya.

Baca juga, Petinggi Huawei Ditahan, Cina Ancam Kanada.

Penangkapan Meng terjadi pada hari yang sama ketika Trump dan Presiden China Xi Jinping mengumumkan gencatan perang dagang selama 90 hari selama pertemuan puncak konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, Argentina.

Setelah pertemuannya dengan XI di Argentina, intensitas pembicaraan dilakukan melalui telepon dengan lebih banyak pertemuan di antara pejabat AS dan Cina.

Trump mengatakan, pemerintah Cina telah membeli kedelai dalam jumlah besar. "Saya baru saja mendengar hari ini bahwa mereka membeli kedelai dalam jumlah besar. Mereka mulai, baru mulai sekarang," kata Trump.

Namun Pedagang komoditi di Chicago, mengatakan mereka tidak melihat bukti kembalinya pembelian kedelai oleh Cina, yang tahun lalu membeli sekitar 60 persen dari ekspor kedelai AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement