Kamis 31 Jan 2019 22:25 WIB

Sedikitnya 12 Orang Tewas Akibat Polar Vortex di AS

AS mengalami suhu dingin yang ekstrem.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Cuaca dingin ekstrem di Ukraina
Cuaca dingin ekstrem di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Cuaca dingin ekstrem yang melanda beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas. Jumlah korban diprediksi masih akan bertambah karena suhu belum meningkat. 

Dilaporkan the Washington Post, otoritas berwenang di sejumlah daerah seperti Rochester, Minn, Peoria, dan Illnois telah mengumunkan adanya korban meninggal yang diyakini akibat suhu dingin ekstrem. Di Iowa, seorang mahasiswa tergeletak di belakang aula akademik Universitas Iowa. 

Dia diduga mengalami kedinginan. Mahasiwa itu pun meninggal di rumah sakit. Namun kepolisian setempat belum merilis keterangan resmi perihal penyebab kematian mahasiswa tersebut. 

Di Detroit, polisi menemukan seorang pria yang terbujur kaku tanpa jaket penghangat di dekat rumahnya. Dia diyakini tewas akibat suhu dingin yang menusuk. Terdapat dua orang lainnya yang ditemukan tewas diduga akibat hawa dingin di Detroit. 

Di Milwaukee, seorang pria berusia 55 tahun ditemukan tewas membeku di dekat garasi rumahnya. Dia diduga pingsan saat menyekop salju di area rumahnya. Karena tak ada yang melihat atau menolong, dia pun meninggal akibat dingin. 

Otoritas berwenang di negara-negara bagian AS yang terdampak hawa dingin telah mengimbau warganya agar tetap berada di rumah. Mereka yang melakukan aktivitas di luar ruangan diperingatkan agar berhati-hati karena jalanan licin akibat es. 

Ledakan udara dingin di wilayah kutub telah menyebabkan suhu di beberapa negara bagian AS menurun drastis hingga minus 30-40 derajat celcius. Fenomena itu dikenal dengan istilah polar vortex. 

Menurut National Weather Service (NWS) polar vortex merupakan besar bertekanan rendah dan berudara dingin yang mengeliling kedua kutub di bumi. Saat musim dingin, polar vortex menguat. 

Istilah 'vortex' mengacu pada aliran udara berlawanan arah jarum jam yang membantu menjaga udara dingin di dekat kutub. Sering kali selama musim dingin di belahan bumi utara, pusaran kutub mengembang dan mengembuskan udara dingin ke selatan. 

Hal tersebut yang menyebabkan beberapa negara bagian di AS, seperti North Dakota, South Dakota, dan Minnesota, dibekap suhu dingin cukup ekstrem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement