Ahad 03 Feb 2019 08:32 WIB

Aksi Demonstrasi Dukung Dua Kubu Politik Venezuela Berlanjut

Demonstrasi mendukung dan menolak pemerintahan Maduro berlangsung di Caracas

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Aksi Demonstrasi di ibu kota Venezuela, Caracas, terus berlanjut hingga Sabtu (2/2) waktu setempat. Demonstrasi tersebut merupakan demonstrasi pro-pemerintah pada peringatan ke-20 Revolusi Bolivarian negara yang dipimpin oleh mantan presiden Hugo Chavez.

Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Ahad (3/2), ribuan warga Venezuela bersama sejumlah serikat buruh pro-pemerintah, organisasi politik, dan pasukan milisi menghadiri rapat umum yang digelar oleh Partai Sosialis Bersatu Venezuela (PSUV) pimpinan Nicolas Maduro. Meski demikian, pengunjuk rasa yang kontra dengan Maduro juga turun ke jalan melakukan demonstrasi. Mereka mendukung Juan Guaido yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden interim Venezuela.

Guaido pun mengumumkan ada tiga titik masuk untuk bantuan kemanusiaan yang datang ke negara itu.

"Hari ini ada koalisi internasional yang mendukung kebebasan dan bantuan kemanusiaan di Venezuela," kata Guaido pada sebuah demonstrasi yang menentang pemerintahan Maduro.

Guaido mengatakan, bantuan akan dibawa melalui kota Cucuta di perbatasan negara dengan Kolombia serta titik di Brasil dan sebuah pulau di Karibia. Ia juga menekankan, bantuan akan disediakan bagi mereka yang paling membutuhkan terlebih dahulu, sebab nyawa 250 ribu sampai 300 ribu warga Venezuela berisiko.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengumumkan melalui akun Twitter bahwa rencana untuk mengirim obat-obatan, persediaan bedah, dan suplemen gizi ke Venezuela, karena memang diminta oleh Guaido.

Guaido sebagai Presiden Majelis Nasional menyerukan protes baru pada Sabtu untuk menuntut Maduro menyerahkan kekuasaan setelah sepekan ini terjadi aksi protes massa yang sporadis. Putaran demonstrasi terakhir berlangsung pada Rabu kemarin.

Baca: Presiden Iran Tuding AS Berkomplot Lawan Maduro

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement