Senin 18 Feb 2019 14:34 WIB

Senator AS Ancam Maduro Agar tak Penjarakan Juan Guaido

Juan Guaido mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara Venezuela.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CACUTA -- Senator Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengunjungi perbatasan Venezuela dengan Kolombia. Dalam kunjungannya tersebut Rubio mengancam Presiden Nicolas Maduro untuk tidak menyentuh ketua oposisi Juan Guaido atau ia akan menerima konsekuensinya.

Dalam wawancaranya di stasiun televisi Rubio membantah ia mendukung tindakan militer terhadap Venezuela yang terjerembab ke dalam krisis politik dan ekonomi. Tapi ia yakin Presiden AS Donald Trump tidak akan tinggal diam jika pemerintah Venezuela memenjarakan Guaido.

Baca Juga

"Ada garis-garis tertentu dan Maduro tahu apa itu, konsekuensinya akan cepat dan keras," kata Rubio kepada CNN, Senin (18/2).

Rubio juga memperingatkan Maduro untuk tidak melukai pekerja pemerintah AS di Venezuela. Ia juga mengatakan AS akan merespons jika ada pekerja sosial yang dilukai pemerintahan Maduro.

Rubio salah satu delegasi AS yang mengunjungi kota perbatasan Cucuta di mana bantuan kemanusiaan AS ditimbun karena Maduro melarang bantuan tersebut masuk ke negaranya. Sampai saat ini Maduro menolak bantuan makan, obat-obatan untuk masuk Venezuela.

Sementara itu, Guaido yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara bersumpah bantuan tersebut akan disebarkan ke seluruh Venezuela. Guaido juga akan mengumumkan bagaimana ia mengirimkan bantuan yang kini masih berada di Kolombia, Brasil dan Curacao ke Venezuela. 

Guaido sudah berjanji bantuan kemanusiaan akan didatangkan ke Venezuela pada 23 Februari. Maduro mengatakan bantuan kemanusiaan itu hanya pertunjukan yang digelar AS.

Ia juga membantah Venezuela mengalami krisis walaupun banyak rakyat Venezuela yang kelaparan dan tidak memiliki akses ke obat-obatan. Belum diketahui apakah militer Venezuela mengizinkan bantuan tersebut masuk.

Sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika Latin mengakui Guaido sebagai pemimpin pemerintahan Venezuela sementara setelah Maduro dianggap mencurangi pemilihan umum tahun lalu. Rusia dan Cina masih mendukung Maduro yang mengusai institusi negara Venezuela.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement