Senin 11 Mar 2019 05:54 WIB

Kisah Aktivis PBB yang Ikut Jadi Korban Ethiopian Airlines

Pesawat Ethiopian Airlines jatuh, seluruh awak dan penumpang dilaporkan tewas.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Teguh Firmansyah
Ethiopian Airlines Jatuh. Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ditemukan di Hejere, 50 km dari Addis Ababa, Kenya (10/3).
Foto: AP
Ethiopian Airlines Jatuh. Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ditemukan di Hejere, 50 km dari Addis Ababa, Kenya (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang juru kampanye lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Joanna Toolt menjadi salah satu penumpang Ethiopian Airlines yang mengalami kecelakaan pada Ahad (10/3). Joanna (36 tahun) menjadi salah satu dari 157 orang yang diduga tewas.

Keluarganya  di Exmouth, Inggris mendapat kabar bahwa Joanna berada di antara para penumpang. Joanna tengah dalam perjalanan untuk pekerjaannya di PBB dalam penerbangan yang meninggalkan ibukota Ethiopia pukul 8.38 waktu setempat. Namun, pesawat kehilangan kontak enam menit setelah lepas landas di Bandar Addis Ababa.

Baca Juga

Ayah Joanna, Adrian Toole yang merupakan ketua Transition Exmouth, mengatakan, rekannya menelpon pada Ahad pagi dan memastikan Joanna berada di dalam penerbangan Ethiopian Airlines yang mengalami kecelakaan tanpa ada penumpang yang selamat. Adrian Toole mengatakan bahwa putrinya adalah seorang pencinta lingkungan yang begitu bersemangat sejak kecil.

“Pekerjaan Joanna bukanlah pekerjaan, tapi itu adalah panggilannya. Dia tak pernah benar-benar ingin melakukan hal lain selain bekerja untuk hewan sejak dia masih kecil," kata Adrian Toole seperti dilansir Davin Live pada Senin (11/3).

Entah bagaimana pekerjaan itu membawanya ke dunia internasional dan selama 15 tahun terakhir ia telah bekerja untuk organisasi kesejahteraan hewan internasional. Itu melibatkan dirinya banyak perjalanan keliling dunia, meskipun secara pribadi ia tidak pernah menginginkannya naik satu pesawat.

Joanna pernah belajar di Exmouth Community College dan Bicton College sebelum melanjutkan ke universitas. “Joanna adalah orang yang sangat lembut dan penyayang. Saya ingat ketika dia berada di Exmouth Community College dia mengadakan pertemuan dengan pembimbing karir dan mengatakan bahwa dia ingin bekerja dengan hewan," tambahnya.

Penasihat itu menyarankan untuk tidak melakukannya, tetapi Joanna tidak gentar. Toole juga masih mengingat bagaimana anakya waktu kecil melindungi sarang musang di dekat rumah keluarga di Exmouth. Dia baru berusia delapan tahun saat itu.

Ketika dia tinggal di Iona Avenue, dia biasa memelihara merpati dan tikus rumahan. Kemudian dia pergi ke Kepulauan Faroe mencoba menghentikan perburuan paus.

Joanna bekerja untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan tinggal di Roma. Dia baru saja pulang dengan pasangannya.

Joanna sedang dalam perjalanan ke Kenya untuk melakukan lokakarya dengan nelayan Kenya tentang penandaan jaring ikan sebagai metode untuk mengurangi puing-puing laut. Proyek Joanna baru-baru ini diadopsi oleh PBB.

Di blog miliknya, dia menulis bahwa dirinya sedang mengerjakan proyek untuk masa depan. Ia ingin hewan laut bebas dari risiko terjerat peralatan ilegal, dan industri serta pemerintah berkomitmen untuk menjaga laut bebas dari peralatan penangkap biota laut yang dilarang.

Sang ayah mengaku sangat  bangga  terhadap putrinya. Keluarganya pun masih syok dengan kabar yang diterima. Keluarga Joanna sekarang masih menunggu untuk mendengar apakah tubuhnya dapat ditemukan dan dikembalikan ke Inggris.

Menurut pejabat maskapai Eithopia Airlines, pesawat dengan kode penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat kota Bishoftu, sekitar 40 mil sebelah tenggara ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement