Selasa 12 Mar 2019 09:20 WIB

AS Pastikan Boeing 737 MAX 8 Aman untuk Terbang

Sejumlah negara termasuk Indonesia menangguhkan penerbangan Boeing 737 MAX 8.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.
Foto: AP Photo/Richard Drew
SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada seluruh maskapai penerbangan bahwa Boeing 737 MAX 8 aman untuk diterbangkan. Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan pemberitahuan kelaikan udara lanjutan untuk meyakinkan para operator pesawat bahwa 737 MAX 8 aman diterbangkan. 

Hingga saat ini FAA sedang mengumpulkan data mengenai kecelakaan Ethiopian Airlines ET-302, dan tetap berkomunikasi dengan otoritas penerbangan sipil internasional. FAA untuk pertama kalinya secara terbuka menjelaskan serangkaian perubahan desain, dan persyaratan pelatihan yang dimandatkan oleh Boeing untuk 737 MAX 8. Sebelumnya Boeing 737 MAX 8 yang dioperasionalkan oleh Lion Air juga mengalami kecelakaan fatal, yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin di Indonesia pada Oktober 2018 lalu. 

Baca Juga

"Ini adalah informasi tentang peningkatan untuk mengatasi kekurangan yang dicatat oleh pilot kami setelah Lion Air," ujar juru bicara Serikat Pilot American Airlines dan 737 Pilot, Dennis Tajer, Selasa (12/3).

Beberapa maskapai besar dari Amerika Utara ke Timur Tengah tetap menerbangkan Boeing 737 MAX 8. Sedangkan maskapai penerbangan di Brasil, Cina, dan Asosiasi Pilot Maskapai Argentina memilih untuk tidak menerbangkan Boeing 737 MAX. Sementara itu, Senator Demokrat Dianne Feinstein mendesak FAA untuk tidak menerbangkan armada Boeing 737 MAX 8 sampai diketahui penyebab kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines. 

"Sampai penyebab kecelakaan diketahui dan jelas, saya pikir semua pesawat dari Boeing 737 MAX 8 yang beroperasi di Amerika Serikat untuk sementara ditangguhkan," kata Feinstein. 

Penyelidik di Ethiopia telah menemukan kotak hitam yang akan membantu penyelidikan dan mengetahui penyebab jatuhnya maskapai Ethiopian Airlines ET-302 pada Ahad (10/3) lalu. Penyelidikan lengkap kotak hitam ini biasanya membutuhkan waktu satu tahun. Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenberg mengaku optimistis terhadap keselamatan dan kelaikan 737 MAX 8. 

Adapun akibat kecelakaan fatal tersebut, pihak maskapai menghadapi klaim besar. Nilai pertanggungan pesawat diperkirakan mencapai 50 juta dolar AS. Selain itu, Boeing juga menghadapi tuntutan hukum dari keluarga korban, di mana pembayaran kompensasi untuk korban tewas dalam kecelakaan pesawat mencapai sekitar 2 juta dolar AS hingga 3 juta dolar AS. 

Sementara itu, saham Boeing pada Senin (11/3) lalu mengalami penurunan terbesar yakni sebanyak 13,5 persen sejak serangan 11 September 2001. Saham Boeing ditutup turun 5,3 persen menjadi 400,01 dolar AS. Dua kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 MAX 8 berpotensi menggagalkan potensi Cina untuk membeli pesawat buatan Boeing, sebagai kesepakatan dari negosiasi mengakhiri perang dagang dengan AS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement