Rabu 27 Mar 2019 03:58 WIB

Fabiana Rosales akan Bertemu Wakil Presiden AS

Fabiana Rosales, istri pemimpin oposisi Venezuela, mendesak Maduro turun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Hasanul Rizqa
istri pemimpin oposisi Venezuela, Fabiana Rosales
Foto: tangkapan layar Reuters
istri pemimpin oposisi Venezuela, Fabiana Rosales

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dijadwalkan bertemu dengan Fabiana Rosales, yakni istri pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Pertemuan itu direncanakan berlangsung pada Rabu (27/3) waktu setempat di Gedung Putih. Salah satu poin pembicaraan ialah dukungan Negeri Paman Sam untuk kepemimpinan Guaido atas Venezuela.

Fabiana Rosales, 26 tahun, merupakan seorang mantan jurnalis. Bagi pendukung Guaido, dia dianggap sebagai ibu negara Venezuela. Sebelum keberangkatannya ke AS, Rosales menyerukan sikap tegas untuk Nicolas Maduro, presiden Venezuela versi kubu status quo, "Cukup sudah!"

Baca Juga

Di AS, Rosales akan mengunjungi New York dan Miami, meskipun demikian tidak disebutkan siapa saja figur yang bakal ditemuinya. "Kita akan melihat apa yang terjadi dalam beberapa hari mendatang. Tapi saya yakin kebebasan untuk Venezuela semakin dekat dan dekat," kata Fabiana Rosales, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/3).

"Kami tahu apa yang kami lawan. Kita tahu monster seperti apa kediktatoran ini," ucap dia lagi.

Menurut dia, mata-mata dan kelompok bersenjata yang pro-pemerintah telah lama menguntit diri dan suaminya. Mereka juga memantau pergerakan teman-teman mereka, yakni kubu oposisi. "Saya dan anggota keluarga saya telah menerima ancaman akan dijebloskan ke penjara atau bahkan dibunuh," ungkap Rosales.

"Tapi ada sesuatu yang mereka anggap remeh, dan bahwa cita-cita kita dalam perjuangan ini tidak akan dilanggar," katanya.

Venezuela terjerumus ke dalam krisis politik pada Januari, ketika Guaido meminta konstitusi untuk menjadi presiden sementara dengan alasan pemilihan kembali Maduro pada 2018 tidak sah. Dia telah diakui oleh sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Barat sebagai pemimpin sah Venezuela.

Namun, Maduro tetap memegang kendali atas fungsi-fungsi negara, dan kesetiaan para petinggi militer. Maduro yang dikenal sosialis mengatakan, Guaido adalah boneka Amerika Serikat dan berusaha memimpin kudeta terhadapnya untuk merebut kendali cadangan minyak negara OPEC, yang terbesar di dunia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement