REPUBLIKA.CO.ID, HARATE— Sedikitnya tedapat 20 ribu pengungsi di Zimbabwe yang terdampak topan tropis Idai.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) di Zimbabwe, Robert Tibagwa, saat berbicara di Ibu Kota Zimbabwe, Harate selama penyerahan 80 ton metrik barang yang disumbangkan kepada Pemerintah Zimbabwe, Ahad (1/4).
"Kami menghadapi 20 ribu pengungsi dan pencari suaka di Kamp Pengungsi Tongogara di dekat perbatasan Zimbabwe yang terdampak. Sebanyak 5.300 di antara mereka sangat terdampak sementara 1.060 rumah rusak," kata Tibagwa, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu, yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (1/4) malam.
Kamp Pengungsi Tongogara, yang terletak di dekat perbatasan dengan Mozambik, berada di pinggir Kota Kecil Chipinge, yang rusak parah akibat depresi tropis itu. Topan mematikan tersebut meninggalkan jejak kerusakan.
Pencari suaka dan pengungsi dari Mozambik, Rwanda, Republik Demokratik Kongo, dan Somalia ditampung di Kamp Tongogara.
Tibagwa menambahkan prasarana air dan kebersihan telah rusak, dan WC terendam air sementara sumur bor dipenuhi air, sehingga terjadi pencemaran pasokan air minum.
Sebanyak 90 ribu meninggalkan rumah mereka di sembilan kabupaten, terutama di bagian timur negeri tersebut, dan lebih dari 200 orang meninggal sementara tak kurang dari 300 orang lagi hilang dan sebanyak 250 ribu orang terdampak.
UNHCR adalah bagian dari tim kemanusiaan yang bekerjasama secara erat dengan Pemerintah Zimbabwe guna memastikan orang menerima bantuan dan perlindungan dari bermacam resiko dan bahaya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
