Rabu 17 Apr 2019 08:26 WIB

Akhirnya Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba di Venezula

Seperempat rakyat Venezuela membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Warga mengantreair bersih dan pil pemurni air saat bantuan kemnausiaan pertama Palang Merah tiba di Caracas, Venezuela, Selasa (17/4).
Foto: AP Photo/Ariana Cubillos
Warga mengantreair bersih dan pil pemurni air saat bantuan kemnausiaan pertama Palang Merah tiba di Caracas, Venezuela, Selasa (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Dalam meringankan krisis yang terjadi di Venezuela, bantuan kemanusiaan pertama dari Palang Merah telah tiba di negara kaya minyak tersebut, Selasa (16/4).

"Orang yang sama yang sebelumnya menolak kedatangan bantuan, yang sebelumnya membawa negara ini ke ambang konfrontasi, hari ini mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan," kata anggota parlemen oposisi, Miguel Pizarro kepada wartawan di Kongres.

Baca Juga

Pengiriman itu dilakukan setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro pekan lalu mengatakan, pemerintahannya telah mencapai kesepakatan dengan Palang Merah untuk membawa bantuan. Sebelumnya Maduro memblokir upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan bantuan dan membantah adanya krisis kemanusiaan.

Bantuan dikirimkan dalam membantu rumah sakit mengatasi kekurangan peralatan dan seringnya pemadaman listrik. Ada lebih dari tiga juta orang telah melarikan diri dari kekacauan hiperinflasi, kekurangan makanan, dan obat-obatan.

Pizarro mengatakan, masuknya bantuan merupakan langkah positif bagi Venezuela. Pengiriman bantuan yang lebih banyak akan datang pada hari-hari berikutnya.

Adapun Venezuela mengalami kebuntuan politik pada Januari. Saat itu, Juan Guaido, pemimpin Majelis Nasional yang dikuasai oposisi meminta konstitusi negara itu untuk menjadi presiden sementara. Alasannya karena pemilihan kembali Maduro pada 2018 tidak sah.

Dari situ Guaido telah diakui sebagai pemimpin sah Venezuela oleh sebagian besar negara-negara Barat. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan tetangganya Kolombia, berkontribusi pada upaya Februari untuk mengirimkan bantuan melintasi perbatasan Venezuela.

Sementara upaya itu gagal, Federasi Internasional Palang Merah, dan Bulan Sabit Merah menyatakan pada akhir Maret mereka siap memulai operasi bantuan. Menurut Palang Merah, pengiriman tiba melalui pesawat dari Panama. Bantuan termasuk 14 generator listrik, 5.000 liter air suling, dan tiga paket peralatan bedah yang masing-masing mampu melayani 10 ribu pasien.

Presiden Palang Merah di Venezuela, Mario Villarroel mengatakan di Twitter, bahan-bahan itu akan didistribusikan ke rumah sakit di seluruh negeri. PBB memperkirakan, seperempat rakyat Venezuela membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dengan 1,9 juta orang menderita kekurangan gizi, dan sekitar 300 ribu orang hidupnya berisiko karena kekurangan obat-obatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement