Kamis 21 Mar 2019 01:25 WIB

Andai Jadi Presiden AS, Kamala Harris akan Tuntut Trump

Kamala Harris ingin menuntut Trump jika ia terpilih sebagai presiden AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kamala Harris
Foto: csmonitor.com
Kamala Harris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator oposisi yang maju sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mengatakan dia akan menuntut Donald Trump jika kelak menduduki Gedung Putih. Menurut dia, rakyat AS butuh calon pemimpin yang terbukti memiliki kemampuan untuk menuntut kasus-kasus yang terjadi di kubu pemerintahan AS, juga presidennya saat ini.

"Jelas, ini akan menjadi kampanye yang panjang bagi kita semua. Anda tahu, saya memiliki kesempatan untuk berbicara agar para pemilih bisa mempelajari itu hingga pada akhirnya pemilih akan membuat keputusan," kata Harris dalam sebuah wawancara di stasiun televisi seperti dikutip dari Media ITE, Rabu (20/3).

Baca Juga

Harris mengatakan bahwa dia memiliki pengalaman kepemimpinan di berbagai tingkat pemerintahan. Dia juga sempat menjadi jaksa yang dinilai berguna untuk berurusan dengan Trump.

“Saya pikir para pemilih akan memutuskan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat selanjutnya berdasarkan pengalaman, kepemimpinan," ujar Senator Kalifornia itu.

Harris mengungkapkan ia pernah meminjam dana di lima bank besar AS untuk memperjuangkan hak properti di Kalifornia, pasca krisis ekonomi di negara bagian AS tersebut. Kalifornia memang menjadi salah satu negara bagian AS yang bisa dibilang cukup terpuruk beberapa tahun ini. Sekitar 10 lalu, bisnis kredit di Kalifornia mengalami penurunan yang sigifikan sehingga membuat bisnis perumahan ambruk dan properti tidak ada harganya.

“Saya pikir orang akan menginginkan dan melihat siapa yang memiliki kemampuan. Dan siapa yang menjadi pejuang bagi rakyat. Saya sudah melakukan pekerjaan itu," kata dia.

Dilansir laman Independent, Harris disebut sebagai penantang kuat dari Partai Demokrat dalam pemilu 2020, meskipun dalam jajak pendapat CNN yang dirilis Selasa, namanya ada di nomor urut ketiga setelah Joe Biden--yang belum mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden--dan Bernie Sanders.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement