Sabtu 27 Apr 2019 05:12 WIB

Taksi Jepang Gunakan Pemindai Wajah

Pemindai Wajah ini Sebagai Target Iklan Selama Perjalanan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jepang akan uji coba robot taksi pada 2016.
Foto: Yuya Shino/Reuters
Jepang akan uji coba robot taksi pada 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Di zaman taksi daring saat ini, setiap penggunanya secara sadar siap diketahui identitasnya oleh driver. Namun sebuah perusahaan start-up di Jepang meningkatkan permainan ke tingkat yang lebih tinggi.

Sebuah perusahaan bernama Premium Taxi Vision menggunakan teknlogi pengenalan atau pemindai wajah untuk mengidentifikasi karakteristik penggunanya. Adapun hal yang dicari diantaranya perihal usia dan jenis kelamin. Dari hasil pemindaian tersebut, penumpang akan disajikan iklan selama perjalanan berlangsung disesuaikan dengan karakteristik yang didapat.

Dilansir di DigitalTrends, konsep ini secara teoritis membawa keuntungan karena penumpang tidak akan melihat iklan yang tidak diinginkan. Namun kelemahannya, penumpang akan dibombardir dengan keberadaan iklan yang bisa sangat mengganggu selama perjalanan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perihal privasi. Bagi sebagian besar orang, masih ada yang tidak terlalu senang menjadi target dari teknologi pengenal wajah. Juru bicara Premium Taxi Vision menyebut saat ini teknologi yang disebut masih belum berjalan secara penuh dan maksimal.

"Kami telah menciptakan sebuah fungsi yang mana dapat menentukan karakteristik tertentu dari foto penumpang untuk potensi iklan yang lebih optimal di masa depan. Namun saat ini fungsi tersebut belum diaktifkan dan konten iklannya belum berjalan penuh," uajr juru bicara tersebut dikutip di Digital Trends, Sabtu (27/4).

Ia juga menyebut tidak banyak informasi yang bisa dibagikan terkait teknologi ini maupun rencana mereka ke depannya. Satu hal yang ia sebutkan adalah teknologi untuk menentukan karakteristik penumpang ini berasa dari perusahaan lain dan bukan ciptaan mereka.

Selain itu, ia menegaskan bahwa perihal penanganan informasi pribadi sangat penting dan perusahaan akan mematuhi pedoman yang telah dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi serta Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Jepang. Penumpang juga diberikan pilihan untuk mematikan layar selama perjalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement