Jumat 07 Jun 2019 22:44 WIB

Masuk Daftar Hitam AS, Huawei Terancam Kehilangan Facebook

Bagi yang sudah punya Huaweii, tetap masih memakai aplikasi Facebook untuk sementara.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buntut dari kebijakan AS yang menjatuhkan sanksi ke perusahaan raksasa telekomunikasi asal Cina, Huawei masih berlanjut. Setelah Perusahaan induk Google yakni Alphabet menangguhkan beberapa bisnis dengan Huawei, kali ini giliran perusahaan Facebook Inc.

Facebook tidak lagi mengizinkan pra-instalasi aplikasi pada ponsel Huawei. Kabar itu, akan semakin memperpuruk persebaran Huawei di luar Cina.

Baca Juga

Menurut laporan Reuters, Jumat (7/6), pengguna ponsel pintar Huawei keluaran terbaru tidak lagi dapat memiliki aplikasi Facebook, termasuk WhatsApp, dan Instagram yang dulunya sudah terinstal dalam ponsel. Namun, bagi yang sudah memiliki ponsel Huawei tetap dapat menggunakan aplikasi dan menerima pembaruan, Facebook untuk sementara waktu.

Diketahui, Vendor ponsel cerdas, seperti Facebook, Twitter dan Booking.com sering kali sudah melakukan pra-instal. Hal itu, tak terlepas dari penawaran kerja sama yang telah dibangun dengan perusahaan telepon pintar.

Langkah Facebook akan mengurangi prospek penjualan untuk Huawei Technologies Co Ltd. Padahal, bisnis ponsel pintar Huawei menjadi penghasil pendapatan terbesar tahun lalu perusahan dan memiliki pertumbuhan yang kuat di Eropa dan Asia.

Larangan Facebook akan berlaku untuk semua ponsel Huawei yang belum meninggalkan pabrik. Meskipun demikian, pengguna ponsel Huawei saat ini masih dapat mengunduhnya dari Google Playstore sehingga dapat menginstal aplikasi termasuk Facebook.

Namun, untuk versi ponsel Huawei di masa mendatang tidak akan memiliki akses ke Google Playstore dan aplikasinya. Kecuali, Pemerintah AS mencabut larangan untuk memasok teknologi pada Huawei.

Sebelumnya, Google tidak lagi akan mengirimkan update software dan melisensi sistem operasi Android yang ada di ponsel Huawei menyusul keputusan presiden Donald Trump menyatakan darurat teknologi nasional.

Huawei dituduh telah bekerja sama dengan Pemerintah Cina. Peralatan jaringan telekomunikasi dan produk lainnya buatan Huawei dinilai dapat digunakan oleh Cina untuk memata-matai orang Amerika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement