Ahad 11 May 2014 17:34 WIB

Ledakan di Thailand Cederai Demonstran

Aksi demonstrasi di Bangkok, Thailand.
Foto: ROL/Kingkin Jiwanggo
Aksi demonstrasi di Bangkok, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Dua pengunjuk rasa anti-pemerintah terluka akibat ledakan di luar kantor perdana menteri Thailand, Minggu, saat dua pihak berseberangan dalam krisis politik Thailand saling bersikukuh mengenai siapa yang layak memegang tampuk pemerintahan.

Pemerintah sementara yang setia pada perdana menteri tersingkir Yingluck Shinawatra masih mempertahankan kekuasaan dan menggantungkan harapan pada pemilihan umum Juli nanti untuk mengembalikan kewenangan mereka.

Namun lawan-lawan pemerintah mencemooh legitimasinya dan meminta parlemen, pengadilan dan Komisi Pemilihan Umum untuk memilih perdana menteri baru.

Laporan media menyebutkan para penyerang yang tak dikenal melontarkan granat ke arah pengunjuk rasa anti-pemerintah di luar Gedung Pemerintah pada tengah malam. Kantor perdana menteri sudah kosong selama beberapa minggu ini.

"Itu ledakan yang melukai dua pengunjuk rasa, namun kami tidak bisa mengkonfirmasikan apakah itu sebuah granat," kata polisi setempat.

Thailand selama beberapa tahun terakhir terpecah belah dalam konflik antara pendukung kerajaan dan Thaksin Shinawatra, mantan pengusaha telekomunikasi yang meraih popularitas politik luar biasa dengan kebijakannya yang merangkul warga miskin dan kelompok urban.

Namun, keberhasilan Thaksin menantang elit kekuasaan di Bangkok menghadapi perlawanan. Ia digulingkan dalam sebuah kueta militer pada 2006 dan tinggal dalam pelarian di luar negeri setelah dijatuhi hukuman penjara atas dakwaan korupsi pada 2008.

Thaksin ataupun pengikut setianya selalu memenangi pemilu sejak 2001. Yingluck, saudara perempuannya, menjadi perdana menteri setelah memenangi pemilu pada 2011.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement