Kamis 21 Dec 2017 22:31 WIB

India Janjikan Bantuan untuk Pulangkan Pengungsi Rohingya

Rep: Crystal Liestia Purnama / Red: Muhammad Hafil
Pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Foto: EPA-EFE/TRACEY NEARMY
Pengungsi Rohingya di Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menjanjikan akan menyumbangkan 25 juta dolar AS untuk mengembalikan pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh ke negara bagian Rakhine, Myanmar. Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri pada Kamis (21/12), dana tersebut akan digunakan untuk proyek-proyek pembangunan termasuk rumah-rumah prefabrikasi.

Lebih dari 600 ribu orang etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setelah gerilyawan menyerang pasukan keamanan Myanmar pada Agustus yang memincu tindakan keras oleh militer. Di mana tindakan tersebut oleh PBB disebut sebagai pembersihan etnis.

Masyarakat internasional telah menuntut agar etnis Rohingya dapat diizinkan untuk pulang ke rumah mereka dengan selamat. Dan pihak Bangladesh dan Myanmar sedang melakukan pembicaraan mengenai upaya pemulangan tersebut. Namun keraguan tentang mereka bisa pulang dengan damai dan membangun kembali rumah dan ladang cukupbesar.

India yang prihatin dengan masuknya para pengungsi ke wilayahnya itu telah menekankan pembangunan ekonomi di kawasan Rakhine sebagai cara untuk membantu mengurangi ketegangan.

Sekretaris Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar mengadakan pembicaraan dengan Myanmar pada Rabu dan menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk mendukung pengembangan Rakhine dan membantu menciptakan lapangan pekerjaan. "Ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Myanmar mencapai tujuan restorasi normal di negara bagian Rakhine dan memungkinkan kembalinya orang-orang telantar," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Dalam kesepakatan tersebut juga disebutkan bahwa India mengusulkan akan berkontribusi untuk melaksanakan proyek pembangunan untuk perumahan prefabrikasi di negara bagian Rakhine untuk memenuhi kebutuhan mendesak untuk mengembalikan pengungsi. India akan mengeluarkan 25 juta dolar AS selama lima tahun ke depan untuk pembangunan wilayah miskin tersebut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Raveesh Kumar.

Selain perumahan, proposal tersebut juga meliputi pembangunan sekolah, fasilitas kesehatan, pembangunan jalan dan jembatan.

India berusaha untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dengan Myanmar untuk mencoba melawan keterlibatan yang luas oleh Cina dalam pembangunan infrastuktur di Asia Selatan. Beijing juga telah melangkah ke dalam krisis Rohingya, dengan mengusulkan rencana tiga tahap, termasuk gencatan senjata, perundingan bilateral dan kemudian penanganan terhadap kemiskinan dalam jangka panjang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement