Kamis 11 Jan 2018 08:22 WIB

PBB: Pembicaraan Korsel dan Korut Bisa Bangun Kepercayaan

Rep: Silvy Dian Setiawan/Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Delegasi Korea Utara Ri Son Gwon usai pertemuan di Desa Panmunjom di Zona Demiliterisasi di Paju, Korsel, Selasa (9/1).
Foto: Korea Pool via AP
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon (kiri) berjabat tangan dengan Kepala Delegasi Korea Utara Ri Son Gwon usai pertemuan di Desa Panmunjom di Zona Demiliterisasi di Paju, Korsel, Selasa (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB menyambut baik pembicaraan antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut). DK PBB mengatakan, dengan adanya pembicaraan tersebut, kedua negara dapat membuka kemungkinan untuk membangun kepercayaan.

Dewan tersebut menyatakan harapannya dalam sebuah pernyataan, bahwa dialog antara Korsel dan Korut akan mengurangi ketegangan dan mengarah pada denuklirisasi di Semenanjung Korea, Kamis (11/1). DK mengeluarkan pernyataan tersebut setelah sebuah pertemuan antara pejabat senior Korut dan Korsel ditutup pada Rabu (10/1). Sesi ini diminta oleh Swedia dan Polandia.

Duta Besar Swedia Olaf Skoog mengatakan setelah adanya pertemuan yang menghasilkan keputusan Korut untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin, hal tersebut merupakan perkembangan yang positif.

Ia menyambut baik kesepakatan mengenai pembicaraan militer ke militer, dan dibukanya kembali hotline militer antar kedua negara tersebut. Skoog mengatakan hal tersebut merupakan saluran penting untuk menghindari kesalahpahaman dan mengurangi ketegangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement