Jumat 26 Jan 2018 18:00 WIB

Korsel dan AS akan Lanjutkan Latihan Militer

Kedua negara menunda latihan militer menyusul perundingan Korea.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Latihan gabungan AS-Korsel
Latihan gabungan AS-Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Latihan militer gabungan yang melibatkan puluhan ribu tentara dari Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan kembali dilanjutkan setelah Olimpiade Musim Dingin selesai. Kedua negara itu telah sepakat untuk menunda latihan setelah Korea Utara (Korut) mengumumkan partisipasinya dalam olimpiade tersebut.

"Meskipun terlalu dini untuk mengungkapkan tanggal dan jumlah pasukan yang mengikuti latihan gabungan yang telah direncanakan ini, latihan akan tetap dilakukan setelah Olimpiade," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korsel, Choi Hyun-soo, dikutip CNN.

 

Latihan militer dengan kode nama Key Resolve dan Foal Eagle itu biasanya dilakukan setiap tahun pada Maret dan April, dan selalu mendapatkan respon sengit dari rezim Korut. Selama latihan militer tahun lalu, Pyongyang melakukan beberapa peluncuran rudal dan mengadakan latihan artileri besar-besaran pada akhir April.

 

Baca juga,  Warga Korsel Lebih Khawatirkan Trump Dibanding Kim Jong-un.

 

Olimpiade Musim Dingin 2018 ditutup pada akhir Februari, sementara Paralimpiade Musim Dingin akan dimulai seiring dengan upacara penutupan pada 18 Maret.

 

Diperkirakan 3.600 tentara tambahan AS akan dikirim untuk bergabung dengan 28 ribu tentara AS lainnya yang telah berada di Korsel selama latihan tahun lalu. Latihan ini mencakup latihan darat, udara, laut, dan operasi khusus.

 

Kedua negara menegaskan, latihan militer gabungan ini adalah latihan rutin yang telah dilakukan selama hampir 40 tahun, yang sangat defensif dan tidak provokatif.

Kedua jenis latihan tersebut dirancang untuk menyoroti kemitraan militer AS dan Korsel yang telah berlangsung lama dan meningkatkan stabilitas serta keamanan di Semenanjung Korea.

 

Pengumuman bahwa latihan akan kembali dilakukan setelah Olimpiade Musim Dingin selesai, disampaikan saat hubungan Korsel dan Korut telah semakin mencair. Kedua negara ini akan berbaris bersama di bawah satu bendera pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.

 

Terobosan diplomatik tersebut terjadi setelah pertemuan tatap muka pertama dilakukan antara perwakilan Korut dan Korsel dalam lebih dari dua tahun. Pertemuan diadakan di Zona Demiliterisasi antara kedua negara.

 

Awal bulan ini, media Pemerintah Korut memuji perundingan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya yang brilian untuk penyatuan nasional. Kedua negara masih secara teknis berperang karena tidak pernah menandatangani perjanjian damai menyusul berakhirnya permusuhan pada 1953.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement