Kamis 08 Feb 2018 11:24 WIB

Korut tak Berencana Bertemu AS di Olimpiade Pyeongchang

Wapres AS mengungkapkan rencana kembali memberi sanksi ekonomi terberat pada Korut.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Warga berjalan melewati poster maskot Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Seoul, Korea Selatan, Selasa (30/1).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Warga berjalan melewati poster maskot Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Seoul, Korea Selatan, Selasa (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) tidak berniat bertemu dengan pejabat AS selama perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan (Korsel), menurut kantor berita KCNA. Pernyataan ini meredam harapan Olimpiade akan membantu memecah kebuntuan konflik terkait program senjata nuklir Korut.

"Kami tidak pernah memohon berdialog dengan Amerika Serikat dan sikap ini akan tetap sama," ujar KCNA, mengutip Direktur Jenderal Departemen Luar Negeri Korut Cho Yong-sam, Kamis (8/2).

"Lebih jelasnya, kami tidak berniat bertemu dengan AS selama kunjungan kami ke Korsel dan tidak ada rencana menggunakan Olimpiade Musim Dingin sebagai kendaraan politik," kata Cho.

Penyelenggara Ragu Berikan Galaxy Note pada Delegasi Korut

Korsel ingin menggunakan Olimpiade sebagai ajang perbaikan hubungan dengan Korut dan membuka jalan bagi perundingan untuk menyelesaikan salah satu krisis paling berbahaya di dunia. Presiden AS Donald Trump dan Pyongyang selama ini telah bertukar retorika mengenai ancaman nuklir.

Wakil Presiden AS Mike Pence, yang menggambarkan Korut sebagai rezim paling kejam di dunia, telah terbang ke Korsel pada Kamis (8/2) menjelang upacara pembukaan Olimpiade. Acara ini dihelat di resor pegunungan Pyeongchan, 80 Km dari perbatasan Korsel dengan Korut.

Dalam perjalanan ke Korsel, Pence mengungkapkan rencana AS kembali mengajukan sanksi ekonomi terberat dan paling agresif terhadap Korut yang pernah ada. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan sanksi tersebut akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang. Ia mendesak semua negara menerapkan sanksi PBB sepenuhnya.

Pence akan bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Seoul pada Kamis (8/2). Sementara pada Jumat (9/2), sebelum menghadiri upacara pembukaan Olimpiade, dia akan menghadiri peringatan insiden 46 pelaut Korsel yang tewas pada 2010 setelah sebuah kapal perang Seoul tenggelam terkena serangan torpedo Korut.

Korut akan merayakan ulang tahun pembentukan tentaranya dengan parade militer besar di Pyongyang pada Kamis (8/2). Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un, dijadwalkan akan menghadiri Olimpiade di Pyeongchang.

Dia akan menjadi anggota keluarga Kim pertama yang melintasi perbatasan ke Korsel. Kim Yo-jong adalah seorang pejabat departemen propaganda Partai Pekerja Korut dan telah dimasukkan ke dalam daftar hitam tahun lalu oleh Departemen Keuangan AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Sebanyak 280 warga Korut tiba di Korsel pada Rabu (7/2) untuk mendukung atlet dari kedua belah pihak di Olimpiade tersebut. Kelompok tersebut termasuk regu pendukung sebanyak 229 orang, pemain taekwondo, wartawan dan menteri olahraga.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement