Kamis 08 Feb 2018 12:38 WIB

Korsel Tingkatkan Keamanan Jelang Olimpiade Musim Dingin

Pemerintah Korsel mengerahkan sekitar 60 ribu personel keamanan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Polisi berjaga saat bus yang membawa rombongan seniman Samjiyon dari Korea Utara menjelang Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, Rabu (7/2).
Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Polisi berjaga saat bus yang membawa rombongan seniman Samjiyon dari Korea Utara menjelang Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, Rabu (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PYEONGCHANG -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) meningkatkan keamanan di seluruh negara menjelang perhelatan Olimpiade Musim Dingin. Personel keamanan disebar di beberapa titik termasuk lokasi kompetisi, bandara, jalur kereta bawah tanah hingga pusat perbelanjaan

Komisioner Kepolisian Nasional Korsel Lee Chul-Sung mengatakan, aparat melakukan sejumlah geladi resik guna mengamankan ajang olahraga tersebut. Persiapan itu dilakukan satu tahun sebelum olimpiade dimulai.

"Kami juga telah menyiapkan beberapa lokasi berlindung untuk berjaga-jaga jika ada serangan datang," kata Lee, Kamis (8/2).

Dia mengatakan pemerintah telah mengerahkan sekitar 60 ribu personel keamanan, termasuk 50 ribu personel militer. Puluhan ribu aparat dikerahkan untuk memastikan keamanan sekaligus menjamin kelancaran perhelatan olimpiade.

Otoritas Korsel juga sudah beberapa kali menjalankan geladi resik keamanan untuk mengantisipasi potensi serangan menyusul rangkaian uji coba rudal oleh Korea Utara (Korut). Meski demikian, pemerintah Korut juga telah mengirimkan delegasi mereka dalam pesta olahraga tersebut.

Peningkatan keamanan itu dilakukan menyusul peningkatan tensi di Semenanjung Korea. Korut menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha memperburuk situasi di kawasan dengan mengerahkan aset nuklir dalam skala besar. Korut mengatakan AS tengah mempersiapkan sebuah serangan preemtif terhadap negaranya.

Diplomat Ahli Keamanan AS Elizabeth McAleer mengatakan keamanan yang dikerahkan Korsel dirasa cukup untuk memberikan keamanan kepada masyarakat. "Jika pemerintah AS tidak menganggap ajang ini aman, kami tidak akan berada di sini sekarang," kata McAleer.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement