Senin 26 Feb 2018 15:23 WIB

AS: Pembicaraan dengan Korut Harus Soal Akhiri Nuklir

Washington terapkan sanksi kuat buat Korut.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menegaskan setiap pembicaraan dengan Korea Utara harus berkaitan dengan upaya mengakhiri program nuklir Korut.

Hal itu disampaikan setelah pejabat senior Korea Utara yang mengunjungi Korea Selatan mengatakan pada hari Ahad (26/2), pemerintah mereka terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat.

Delegasi Korut di Pyeongchang untuk upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin, bertemu di sebuah lokasi yang tidak diungkapkan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. "Delegasi itu menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Amerika Serikat," kata kantor Moon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir di Reuters, Senin (26/2).

 

Baca juga, Korut Siap Berperang dengan Amerika Serikat.

 

Delegasi Korut mengatakan, perkembangan hubungan antara kedua Korea dan antara Korut dan AS harus berjalan beriringan. Olimpiade memberi dorongan negosiasi antara kedua Korea setelah lebih dari satu tahun ketegangan yang meningkat tajam mengenai program rudal Korea Utara dan uji coba nuklir keenam dan terbesar yang bertentangan dengan sanksi PBB.

AS mengumumkan pada Jumat (23/2), Washington menerapkan paket sanksi terbesar yang bertujuan membuat Korut melepaskan program nuklir dan misilnya. Pada Ahad (25/2), media Korut menuduh AS memprovokasi konfrontasi di Semenanjung Korea dengan sanksi. Gedung Putih mengatakan bahwa sanksinya akan terus berlanjut.

"Kami akan melihat apakah pesan Pyongyang hari ini, bahwa pihaknya bersedia mengadakan pembicaraan, merupakan langkah pertama di sepanjang jalan menuju denuklirisasi," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement