Kamis 01 Mar 2018 07:49 WIB

Kapal Induk AS Siap Berlabuh di Vietnam Bulan Ini

Kunjungan itu menjadi lawatan pertama kapal induk AS sejak Perang Vietnam.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Kapal induk Amerika Serikat USS Carl Vinson saat berada di pangkalannya San Diego, Kalifornia.
Foto: REUTERS/Mike Blake
Kapal induk Amerika Serikat USS Carl Vinson saat berada di pangkalannya San Diego, Kalifornia.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kapal induk USS Carl Vinson milik Angkatan Laut AS siap berlabuh di kota pesisir Danang, Vietnam Maret ini. Kunjungan tersebut akan menjadi kunjungan pertama kapal induk AS ke negara itu sejak berakhirnya Perang Vietnam pada 1975.

USS Carl Vinson akan tiba di Vietnam bertepatan dengan latihan tanggap darurat multinasional angkatan laut di wilayah Indo-Pasifik. Kehadirannya juga secara luas dianggap sebagai upaya untuk melawan pengaruh militer Cina di perairan Asia, terutama setelah ketegangan di Laut Cina Timur dan Selatan meningkat.

Dilansir di The Telegraph, Vietnam yang berbatasan dengan Cina, telah lama menolak kekuatan dan pengaruh negara tersebut. Namun Cina telah menguasai semua wilayah Laut Cina Selatan, termasuk wilayah yang diklaim Hanoi.

Kehadiran kapal induk AS telah menjadi pemandangan umum di lepas pantai Vietnam pada 1960-an dan 1970-an, selama perang berlangsung. Hubungan antara kedua negara dinormalisasi pada 1995 dan Washington mencabut embargo penjualan senjata ke Hanoi pada 2016.

Berita kunjungan USS Carl Vinson muncul saat pemerintah Jepang dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memasang rudal di selatan Okinawa, untuk melawan kekuatan maritim Cina. Pejabat Jepang sedang menjajaki rencana untuk menempatkan sebuah unit rudal di Pulau Okinawa di samping pulau-pulau kecil lainnya di wilayah tersebut, dengan maksud untuk memperkuat pertahanannya terhadap kapal-kapal Cina.

Rencana pengerahan rudal ini diperkirakan akan dirinci dalam Pedoman Pertahanan Nasional baru yang akan dirancang di akhir tahun. Rencana ini dilaporkan berfokus pada rudal surface-to-ship tingkat 12 yang memiliki jangkauan lebih dari 62 mil.

Rudal unit kedua juga rencananya akan dipasang di Pulau Miyakojima yang lebih kecil. Rudal tersebut akan memastikan Jepang dapat melindungi Selat Miyako yang strategis di antara Pulau Okinawa dan Pulau Miyakojima.

Selat Miyako di Laut Cina Timur telah menjadi pusat ketegangan antara Cina dan Jepang. Kapal angkatan laut Cina secara teratur melewati perairan tersebut setiap tahun selama beberapa dekade terakhir.

Selat Miyako juga terletak di sebelah tenggara sebuah gugusan pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina. Laporan tentang penempatan unit rudal bertepatan dengan meningkatnya jumlah insiden yang melibatkan kapal-kapal Cina yang semakin asertif berkeliaran ke perairan yang dekat dengan pulau-pulau yang disengketakan.

Pekan lalu, tiga kapal patroli Cina juga dilaporkan memasuki perairan teritorial Jepang di dekat pulau-pulau yang disengketakan tersebut. Sementara bulan lalu, pemerintah Jepang telah memastikan kapal selam bertenaga nuklir Cina juga telah berlayar mengelilingi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement