Jumat 13 Apr 2018 23:28 WIB

Pemerkosaan Bocah 8 Tahun Picu Demo Besar di India

Oknum polisi disebut membebaskan pera pelakukan pemerkosaan.

Ilustrasi pemerkosaan.
Foto: ABC
Ilustrasi pemerkosaan.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI  -- Protes-protes telah pecah di seantero India setelah sejumlah personel polisi dan seorang politisi yang disebutkan secara terpisah terkait dengan dua kasus perkosaan anak-anak.

 

Polisi itu disebut membebaskan para pelaku yang terkait kasus seorang anak perempuan berusia 8 tahun yang diculik, diberi obat penenang dan diperkosa di sebuah kuil Hindu di Kathua, di negara bagian Jammu dan Kashmir, di India utara.

"Para pelaku menahan anak tersebut selama beberapa hari, kemudian membunuhnya dan membuang jasadnya di hutan," kata polisi.

Seorang mantan pejabat pemerintah dan seorang perwira yang menyelidiki keluhan orang tua tentang anak perempuannya yang hilang disebutkan dalam laporan dakwaan polisi.

"Beberapa orang lainnya dituding mencoba menutup-nutupi kejahatan itu, dan empat personel polisi telah ditangkap sejauh ini," kata Deepika Singh Rajawat, seorang pengacara yang mewakili keluarga korban tersebut.

Dalam kasus berbeda, seorang pria meninggal pekan ini di tahanan polisi setelah menuduh seorang anggota parlemen dari Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di negara bagian Uttar Pradesh menculik dan memerkosa puterinya yang berusia 16 tahun sembilan bulan lalu.

Polisi telah gagal menyelidiki dugaan-dugaan terhadap Kuldeep Singh Sengar, seorang anggota parlemen negara bagian itu. Namun Biro Pusat Penyelidk India mengambil alih perkara tersebut pada Kamis.

Sengar telah membantah keterlibatan, tetapi perkara itu telah mendorong sebuah gerakan yang menyerukan keadilan bagi korban-korban perkosaan."Kedua kasus tersebut telah menggetarkan hati nurani bangsa, menggetarkan hati dan jiwa orang-orang," kata Feroze Mithiborwala, seorang anggota panitia protes di Mumbai pada Jumat.

Rahul gandhi, ketua Kongres, partai oposisi utama India, memimpin pawai dengan menyalakan lilin pada Kamis malam di New Delhi.

Kelompok-kelompok warga merencanakan protes-protes lagi di New Delhi, Hyderabad, Chennai dan Kalkuta selama dua hari mendatang, sementara ribuan orang menggunakan media sosial untuk mencari keadilan bagi para korban.

Kekerasan seksual masih merupakan hal tabu di India, dan mereka yang selamat takut menerima stigma atau perlakuan dari pihak lain jika mereka melaporkan serangan-serangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement