Kamis 03 May 2018 21:08 WIB

Menlu Cina Puji Niat Korea Utara Hapus Senjata Nuklir

Menlu Cina dan Menlu Korut membahas babak baru hubungan Beijing dan Pyongyang.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi memuji komitmen Korea Utara (Korut) untuk melakukan denuklirisasi, dalam kunjungannya ke Pyongyang pada Rabu (2/5). Kunjungan tersebut merupakan kontak tingkat tinggi resmi pertama antara Beijing dan Pyongyang sejak KTT antar-Korea dilaksanakan pada 27 April lalu.

Dalam KTT itu, pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in sepakat untuk mengupayakan perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Selanjutnya, upaya itu akan berfokus pada rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Kim Jong-un untuk membahas mengenai pembongkaran senjata nuklir Korut.

"Cina memuji perubahan positif di Semenanjung Korea. Kami sepenuhnya mendukung komitmen Korea Utara untuk denuklirisasi," kata Wang di Pyongyang, menurut pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Cina yang diterima CNN.

Menurut media pemerintah Korut, KCNA, di Pyongyang, Wang bertemu dengan Menlu Korut Ri Yong-ho di Balai Pertemuan Mansudae. Kedua pria itu membahas rencana untuk membawa hubungan Beijing dan Pyongyang ke tahap baru, setelah pertemuan Xi dan Kim pada Maret lalu.

Wang juga mengunjungi dan menandatangani buku tamu di Sino-Korean Friendship Tower di Pyongyang. Ia sejenak melakukan mengheningkan cipta untuk mengenang tentara Cina yang tewas dalam Perang Korea.

Lebih dari 130 ribu tentara Cina tewas saat mereka datang untuk membantu Korut dalam perang pada 1950, termasuk putra pendiri negara itu, Mao Zedong. Wang juga memberikan penghormatan kepada dua mantan pemimpin Korut, Kim Il-sung dan Kim Jong-il, dengan mempersembahkan karangan bunga di patung-patung mereka.

Wang mengatakan Cina bersedia memainkan peran dalam upaya denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. "Cina ingin memperkuat komunikasi dengan Korut dan terus memainkan peran positif dalam proses penyelesaian masalah Semenanjung Korea secara politik," ungkap Wang.

Kedatangan Wang di Pyongyang merupakan kunjungan pertama seorang Menlu Cina ke Korut sejak 2007. Kunjungan ini mengindikasikan hubungan antara kedua sekutu itu yang telah semakin menghangat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Maret lalu, sebelum bertemu dengan Moon, Kim Jong-un melakukan kunjungan mendadak ke Beijing dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Kunjungan Kim secara luas ditafsirkan sebagai penegasan kembali aliansi diplomatik kedua negara yang telah terjalin sejak lama.

Hubungan Korut dengan Cina sempat menegang setelah Kim memutuskan untuk menyingkirkan beberapa pejabat tinggi yang memiliki hubungan dekat dengan Beijing, termasuk pamannya, Jang Song-thaek. Ketegangan meningkat lagi pada 2017 setelah Korut melakukan serangkaian uji coba rudal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement