Sabtu 19 May 2018 17:25 WIB

Dua Warga Korut Melarikan Diri ke Korsel

Warga Korut yang melarikan diri ke Korsel akan dianggap sebagai pembelot negara

Rep: Puti Almas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).
Foto: Korea Summit Press Pool via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan mereka setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua warga Korea Utara (Korut) dilaporkan melarikan diri ke Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu (19/5). Dari laporan kantor berita resmi Korsel, Yonhap, mereka ditemukan di Laut Kuning.

Warga Korut tersebut ditemukan oleh militer Korsel yang berjaga di teritori Laut Kuning. Kedua warga tersebut dilaporkan menggunakan perahu dekat perbatasan laut antar kedua negara.

Menurut Yonhap, salah satu diantara warga Korut tersebut adalah seorang tentara. Namun, hingga saat ini, Kementerian Unifikasi Korsel belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini.

Warga Korut yang melarikan diri ke Korsel akan dianggap sebagai pembelot negara yang dipimpin Kim Jong-Un tersebut. Pembelotan terjadi setelah Korut menolak untuk menerima daftar warga Korsel yang ingin mengamati penutupan tempat uji coba nuklir di Korut pada Jumat (18/5) kemarin.

Insiden ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Korut untuk mengurangi ketegangan dengan Korsel, serta negara di kawasan Semenanjung Korea.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement