Ahad 20 May 2018 03:00 WIB

Najib Razak Protes Polisi Sita Tas dan Sepatu Anak-Anaknya

Istri Najib memperingatkan adanya pengadilan publik terhadap keluarganya.

Red: Nur Aini
 Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).
Foto: AP Photo
Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan pemimpin Malaysia Najib Razak yang terjerat skandal korupsi dan istrinya mengkritisi media dan polisi pada Sabtu (19/5). Hal itu setelah para penyelidik yang mencari bukti korupsi terekam sedang menyita banyak kotak perhiasan, tas mewah, dan uang tunai.

Setelah kemenangan mengejutkan dalam pemilihan pada 9 Mei, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad telah membuka penyelidikan tentang bagaimana miliaran dolar AS menghilang dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sebuah dana negara yang didirikan oleh Najib. Najib, yang secara konsisten membantah melakukan kesalahan, dan istrinya, Rosmah Mansor, dilarang meninggalkan negara itu.

Barang-barang yang disita oleh polisi dari kediaman Najib dan lokasi lain yang terkait dengan pasangan itu termasuk 284 kotak tas desainer, termasuk tas "Birkin" berharga dari "Hermes." Puluhan tas mewah dipenuhi dengan uang tunai dan perhiasan.

Pengacara Najib, Harpal Singh Grewal, mengatakan kepada para wartawan yang menunggu di luar rumah bahwa mantan perdana menteri dan keluarganya "sangat tidak senang" bahwa polisi telah menyita pakaian dan sepatu milik anak-anaknya.

"Tidak ada upaya dilakukan untuk memverifikasi apakah pakaian, sepatu, pakaian bayi dan semuanya ada hubungannya dengan penyelidikan yang sedang berlangsung," katanya.

Laporan-laporan televisi dan pers dari polisi yang mengangkut barang-barang pribadi mantan keluarga pertama itu menimbulkan keberatan dari istri Najib.

"Ini adalah harapan kami bahwa pihak berwenang akan mematuhi aturan hukum dan proses hukum, untuk menghindari persidangan umum prematur," demikian pengacara Rosmah, Valen, "Oh and Partners," dalam sebuah pernyataan atas namanya.

"Lembaga penegak hukum seharusnya tidak memberi media sosial hal yang provokatif, tetapi amati dan junjung tinggi profesionalisme yang ketat setiap saat," ujarnya.

Setidaknya enam negara, termasuk Amerika Serikat, sedang menyelidiki skandal multi-miliar dolar AS tersebut. Pencarian sepanjang waktu di tempat tinggal mereka telah mendorong beberapa kritik publik, termasuk saingan politik Najib yang kini berada di pemerintahan.

"Sebagai mantan korban serangan polisi fajar subuh, saya harus menekankan ketidaksetujuan saya dalam menggeledah rumah manapun pada jam yang amat mengganggu seperti itu," kata politisi dari koalisi yang berkuasa, Nurul Izzah, putri Anwar Ibrahim, seorang reformis yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara pada Rabu dan diberikan pengampunan penuh.

"Tuntut, selidiki, dengan bijaksana," kata Nurul di Twitter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement