Rabu 23 May 2018 00:55 WIB

Wan Azizah: Dua Keunggulan Mahathir akan Sukseskan Malaysia

Wan Azizah melakukan pertemuan dengan Mahathir Muhammad.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Teguh Firmansyah
Mahathir Mohamad
Foto: AP Photo/Andy Wong
Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Wakil perdana menteri perempuan pertama di Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail mengatakan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memiliki dua keunggulan dalam hal kebijaksanaan dan pengalaman. Melalui dua keunggulan ini, Wan Azizah optimistis jika Mahathir Mohamad dapat memajukan Malaysia.

"Dengan kebijaksanaan dan pengalaman Tun (Mahathir), kami percaya diri untuk meraih banyak kesuksesan bagi masyarakat dan negara," ungkap Wan Azizah seperti dilansir Bernama, Selasa (22/5).

Optimisme ini mencuat setelah Wan Azizah melakukan pertemuan dengan Mahathir di kantor Perdana Leadership Foundation. Pertemuan ini dilakukan sebelum Wan Azizah menjalani hari pertamanya sebagai wakil perdana menteri Malaysia.

Dalam pertemuan tersebut, Wan Azizah mengatakan ia melakukan diskusi mendalam dengan Mahathir. Salah satunya terkait masa depan Malaysia di bawah kepemimpinan Mahathir.

"Saya merasa pertemuan tersebut sangat berarti, dan saya juga berbagi pandangan mengenai arah masa depan negara ini di bawah kepemimpinan pemerintahan Malaysia yang baru," terang Wan Azizah.

Pertemuan Wan Azizah dan Mahathir berlangsung sekitar 45 menit. Setelah itu, Wan Azizah segera bergegas untuk menjalani tugasnya sebagai wakil perdana menteri Malaysia.

"Saya sangat bersemangat untuk mulai menjalani tugas saya dengan kolega-kolega saya untuk membentuk tim yang kuat demi membangun negeri tercinta kita," jelas Wan Azizah.

Mahathir Muhammad terpilih menjadi perdana menteri setelah berhasil mengalahkan pejawat Najib Razak. Dalam pidatonya, Mahathir mengaku tak akan lama memimpin Malaysia dan akan menyerahkan sepenuhnya kekuasaan ke Anwar Ibrahim, suami Wan Azizah, yang baru saja bebas dari penjara.

Sebaliknya, Najib Razak kini sedang diselidiki terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal 1MDB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement