Kamis 24 May 2018 11:35 WIB

Komisi Anti-Korupsi Malaysia Kulik Transfer Dana ke Najib

MACC kembali memeriksa Najib Razak terkait transfer dana ke rekening pribadi.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak memenuhi panggilan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Selasa (22/5).
Foto: AP/Vincent Thian
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak memenuhi panggilan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak kembali memberi keterangan lanjutan ke Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) pada Kamis (24/5). Najib akan dimintai keterangan terkait transfer mencurigakan jutaan dolar ke rekening pribadinya.

Pria berusia 64 tahun itu memasuki gedung MACC dengan senyum dan melambaikan tangan kepada kerumunan wartawan di luar gedung. Pada Rabu (23/5) malam, Najib mengomentari pernyataan Mahathir Mohamad dan menteri keuangannya terkait dana 1MDB di akun Facebook-nya. Ia mengatakan pernyataan membingungkan dari pemerintah terkait 1MDB menyebabkan pasar saham jatuh.

"Meskipun Anda mungkin ingin memfitnah dan menyalahkan saya untuk memberikan persepsi tentang kondisi keuangan yang mengerikan. Dan untuk membenarkan mengapa Anda tidak dapat memenuhi janji-janji manifesto Anda. Tetapi Anda harus ingat bahwa negara dan orang-orang kami datang lebih dulu," tulis Najib.

Najib memenuhi panggilan pertamanya pada Selasa (22/5) untuk menjelaskan transfer 10,6 juta dolar AS ke rekening pribadinya terkait dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari miliaran dolar yang hilang dari 1MDB. Skandal itu merupakan alasan utama mengapa Najib kalah dalam pemilihan 9 Mei lalu.

Najib dikalahkan oleh koalisi yang dipimpin Mahathir Mohamad (92 tahun). Mahathir telah berhenti sebagai perdana menteri pada 2003 setelah memimpin Malaysia selama 22 tahun. Mahathir memutuskan melawan Najib setelah meyakini mantan anak didiknya itu melakukan korupsi.

Mahathir telah melarang Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, meninggalkan negara itu dan memerintahkan lembaga antikorupsi untuk menyelidiki aliran dana 1MDB. Mahathir juga menuduh pemerintahan Najib melakukan kebohongan terkait jumlah utang nasional Malaysia. Ia mengatakan, jumlah utang Malaysia sebenarnya adalah 250 miliar dolar AS. Angka tersebut setara dengan 65 persen dari produk domestik bruto. Sementara itu, Najib menempatkan angka pada 50,9 persen.

Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan di 1MDB. Penyidik telah melakukan penggeledahan di rumah Najib dan menyita beberapa properti, uang tunai, perhiasan, dan barang-barang mewah yang diperkirakan bernilai jutaan dolar AS.

Surat kabar Star melaporkan pada Kamis bahwa uang tunai yang ditemukan berjumlah 33 juta dolar AS. Fokus awal dari penyelidikan MACC terkait 1MDB adalah transfer senilai 42 juta ringgit dari SRC International ke rekening Najib. SRC dibentuk pada 2011 oleh pemerintahan Najib untuk mengejar investasi luar negeri dalam sumber daya energi, dan merupakan unit 1MDB sampai dipindahkan ke kementerian keuangan pada 2012.

MACC telah mampu melacak jejak uang dari SRC dengan lebih mudah karena transaksi dilakukan melalui entitas Malaysia. Sementara itu, sebagian besar transfer dana 1MDB melewati bank dan perusahaan asing.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement