Jumat 25 May 2018 20:20 WIB

Malaysia Mencari Keadilan untuk Korban MH17

Penyidik empat negara menemukan MH17 ditembak jatuh rudal Rusia.

Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 di Donetsk, Ukraina, 9 September 2014.
Foto: Reuters/Marko Djurica
Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 di Donetsk, Ukraina, 9 September 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Malaysia menegaskan akan terus mencari keadilan bagi para korban pesawat Malaysia Airlines MH17. Menurut penemuan terbaru Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang terdiri dari penyidik Belanda, Belgia, Ukraina, dan Malaysia, pesawat tersebut ditembak jatuh pada 17 Juli 2014.

"Kami akan tegas dalam pengejaran untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam rilis, Jumat (25/5).

Malaysia mengapresiasi laporan terbaru yang dipresentasikan JIT di Belanda pada Kamis (24/5) waktu setempat. Laporan itu dinilai sebagai langkah maju dalam investigasi kriminal atas peristiwa tragis ini.

Laporan tersebut menyatakan rudal Rusia digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 di bagian timur Ukraina, saat pesawat tersebut melakukan perjalanan dengan rute Amsterdam-Kuala Lumpur. Peristiwa nahas ini menewaskan 298 penumpang dan awak pesawat, demikian dilaporkan The Guardian.

Sambil menunjukkan bukti foto dan video, penyidik mengatakan mereka memiliki bukti sah dan meyakinkan yang akan dibawa dalam persidangan tentang rudal Buk yang digunakan berasal dari brigade rudal antipesawat ke-53 yang bermarkas di Kursk, sebelah barat Rusia. "Kami akan mempelajari temuan yang terkandung dalam laporan dengan hati-hati," tulis Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Sebagai anggota JIT, Malaysia mengucapkan terima kasih atas semua kerja keras anggota JIT yang telah memungkinkan informasi penting mengenai insiden tragis ini dibuka kepada publik. Malaysia secara konsisten menyerukan dan mendukung proses investigasi yang transparan, independen dan mendalam.

Oleh karena itu, Malaysia menegaskan kembali seruan JIT agar publik ikut membantu dalam proses penyelidikan dan memberikan bukti pendukung untuk menegakkan keadilan. "Pikiran dan doa kami bersama dengan keluarga yang berduka dan orang-orang tercinta dari penumpang dan awak pesawat MH17. Kami berutang kepada mereka untuk melakukan segala kemungkinan untuk mengungkap insiden tragis ini," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Rusia terus membantah keterlibatannya atas jatuhnya Malaysia Airlines MH17. Rusia bahkan menggunakan hak vetonya di PBB untuk mencegah pengadilan internasional menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement