Kamis 07 Jun 2018 20:43 WIB

PBB: Pertemuan Kim-Trump Sebaiknya Juga Bahas HAM

Korut mengalami kekurangan makanan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolanda
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Utara (Korut) dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Tomas Ojea Quintana berharap pertemuan Amerika Serikat dan Korea Utara pekan depan akan meningkatkan dilaog dengan Kim Jong-un terkait isu kemanusiaan. Ia mengungkapkan, Korut mengalami kekurangan makanan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Ia menuturkan, sekitar 10 juta orang di Korut kekurangan makanan. "Situasinya cukup kritis," kata dia di Jenewa, dikutip dari laman Fox News, Kamis (7/6).

Quintana menambahkan, ia telah bertemu dengan pejabat AS dan menyetujui bahwa penting untuk membahas HAM dalam pertemuan degan Korut. Ia berharap, Presiden AS Donald Trump akan membawa persoalan tersebut ketika bertemu Kim Jong-un di Singapura atau pada pertemuan lanjutan.

Trump dan Kim Jong-un direncanakan bertemu di Singapura, tepatnya Hotel Capella di Pulau Sentosa pada 12 Juni 2018. Pertemuan bersejarah antara kedua pemimpin tersebut dijadwalkan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Sebelumnya, AS menegaskan pihaknya akan terus mengupayakan denuklirisasi Korut. Para pejabat AS mengatakan keputusan tersebut masih harus diputuskan oleh Kim. 

"Saya pikir ini adalah pertemuan perkenalan dan bisa menjadi hal yang sangat positif," kata Trump, dilansir CNN.

Pertemuan ini rencananya berlangsung selama satu hari. Namun, apabila berjalan baik, dapat berlangsung selama dua hari. Hal tersebut dapat terjadi apabila baik Trump maupun Kim Jong-un sama-sama memutuskan untuk melanjutkan diskusi.

Terkait hal tersebut, pejabat AS di Singapura telah melakukan persiapan untuk pertemuan hari kedua. Meskipun demikian, hingga saat ini secara resmi keduanya dijadwalkan hanya satu hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement