Sabtu 09 Jun 2018 04:26 WIB

Hikmahanto: Lima Agenda Indonesia Sebagai Anggota DK PBB

Salah satu agenda yakni upaya memerdekakan Palestina.

Indonesia Resmi Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Foto: Twitter @UN_PGA
Indonesia Resmi Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia harus menjalankan lima agenda setelah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk masa jabatan 2019-2020.

"Indonesia berhasil mendapatkan 144 suara, sedangkan pesaingnya yakni Maladewa hanya mendapatkan 46 suara," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana di Jakarta, Jumat (9/6).

Indonesia sedapat mungkin, kata ia, perlu memperjuangkan lima agenda saat mulai bertugas menjadi anggota tidak DK-PBB pada 1 Januari.

Pertama, menurut Hikmahanto, Indonesia harus dapat meletakkan agenda yang berkaitan dengan masalah perdamaian dan keamanan dunia. Salah satunya adalah upaya memerdekakan Palestina dan perlindungan terhadap warga sipil di Palestina.

Selain itu pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura dalam waktu dekat ini harus dicermati karena sangat berpengaruh pada perdamaian dan keamanan dunia.

Baca juga, Indonesia Resmi Jadi Anggota tak Tetap Dewan Keamanan PBB.

Kedua, Indonesia harus dapat memunculkan agenda kawasan yang berpengaruh pada perdamaian dan kemanan dunia. "Sebagai contoh ketegangan antar negara di Laut China Selatan, perlindungan terhadap etnis Rohingya dan masalah pengungsi asal sejumlah negara Timur Tengah," kata dia.

Ketiga, Indonesia memunculkan agenda-agenda yang berkaitan dengan perang melawan teroris. Ini penting mengingat pelaku teror telah mengubah perjuangannya untuk melawan hal-hal yang berbau Barat, tetapi sudah sampai pada upaya untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dari sejumlah negara, bahkan upaya mendirikan negara baru.

"Keempat, Indonesia perlu mengagendakan pembahasan tentang fenomena yang muncul belakangan ini terkait masalah intoleransi. Intoleransi telah menjadi wabah di berbagai negara, termasuk di negara-negara maju sekalipun," ujar dia.

Terakhir, Indonesia perlu mengusulkan agenda-agenda yang berkaitan dengan masalah ekonomi, perdagangan dan investasi yang berdampak pada perdamaian dan keamanan dunia.

"Perang dagang dan tarif belakangan ini yang terjadi antar negara perlu untuk diwaspadai," kata dia

Indonesia akhirnya terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Jumat (8/6). Dilansir oleh Washington Post, kemenangan Indonesia tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Umum Majelis PBB Miroslav Lajcak yang memimpin proses pemungutan suara.

 

Selain Indonesia, empat negara lain yang juga berhasil menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni Jerman, Belgia, Afrika Selatan dan Republik Dominika. Berhasil menjadi bagian dari DK PBB merupakan sebuah pencapaian penting bagi banyak negara. Sebab, artinya mereka memiliki peran yang lebih besar untuk ikut terlibat dalam isu-isu keamanan dan perdamaian dunia, seperti konflik di Suriah, Yaman, Sudan Selatan, hingga serangan teror yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis seperti ISIS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement