Sabtu 09 Jun 2018 18:42 WIB

Dennis Rodman akan Hadiri KTT Trump-Kim

Rodman melakukan lima perjalanan ke Pyongyang sejak Kim mengambil alih kekuasaan.

Rep: Marniati/ Red: Didi Purwadi
Pemimpin Korut, Kim Jong-Un  bertemu Dennis Rodman.
Foto: Reuters
Pemimpin Korut, Kim Jong-Un bertemu Dennis Rodman.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Atlet basket ternama, Dennis Rodman, dipastikan akan berada di Singapura untuk menghadiri pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un Selasa depan. Dilansir Channel News Asia pada Sabtu (9/6), Rodman memposting tweet pada Jumat (8/6) untuk menyampaikan terima kasih kepada sponsornya, PotCoin dan Prince Marketing karena mengizinkan kunjungannya.

"Saya akan memberikan dukungan apapun yang diperlukan untuk teman-teman saya, @realDonaldTrump dan Kim Jong-un," kata Rodman dalam tweetnya.

Namun, Gedung Putih pada Kamis mengatakan Rodman tidak akan terlibat dalam pertemuan itu. juru bicara Hogan Gidley kepada Fox News mengatakan pihaknya tidak tahu apa bagian terbaik yang harus dimainkan oleh pemain bola basket dalam pertemuan itu.

''Dia hebat di lapangan, tetapi negosiasi harus diserahkan kepada mereka yang pandai dalam hal itu. Trump adalah yang terbaik," kata Gidley.

Gidley berharap Trump dan Kim dapat melakukan percakapan luar biasa tanpa melibatkan Dennis Rodman. Sebelumnya, Trump juga menegaskan Rodman tidak akan hadir.

"Aku suka dia. Dia pria yang baik. Tidak, dia tidak diundang," kata Trump kepada wartawan saat dia bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Rodman telah melakukan lima perjalanan ke Pyongyang sejak Kim mengambil alih kekuasaan. Ia pernah menyebut pemimpin Korut itu sebagai "teman untuk hidup".

Rodman pertama kali mengunjungi Korut pada 2013 dengan anggota tim basket Harlem Globetrotters. Dan pada 2014, ia mengumpulkan tim pemain basket Korut untuk pertandingan pameran yang menandai ulang tahun Kim. Rodman bahkan menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuk orang kuat Korut itu.

Perjalanan terakhirnya pada Juni 2017. Dia saat itu memberi Kim sebuah salinan buku terlaris Trump, The Art of the Deal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement