Selasa 12 Jun 2018 21:38 WIB

Rusia Siap Dukung Kesepakatan Trump-Jong Un

Moskow masih akan mempelajari detail dari kesepakatan Trump-Jong Un.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Andri Saubani
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyambut positif kesepakatan yang telah diambil Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dalam pertemuan puncak di Singapura pada Selasa (12/6). Namun, Moskow masih akan mempelajari detail dari kesepakatan itu.

"Sekarang kami hanya bisa menerima kenyataan bahwa langkah maju yang cukup penting telah dibuat. Tentu ada dalam detailnya, dan kami belum mempelajarinya secara spesifik. Tetapi dukungan, sejauh yang kami mengerti, telah diberikan," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, Selasa (12/6), seperti dikutip kantor berita Tass.

Ryabkov menyatakan, Rusia siap membantu mengimplementasikan kesepakatan kedua negara itu untuk menuju denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea. Ia juga berharap krisis nuklir akan segera terselesaikan sehingga dapat membuka blokade kerja sama ekonomi yang normal.

Menurut Ryabkov, Moskow berharap akan ada format negosiasi yang melibatkan pembicaraan dari enam pihak. Keenam negara yang dilibatkan secara relevan yaitu AS, Rusia, Jepang, Cina, dan kedua Korea.

Dalam konferensi pers Selasa (12/6) di Singapura, Presiden Trump mengatakan AS akan segera menghentikan latihan militer dengan Korsel. Hal ini dipertimbangkan untuk memfasilitasi negosiasi denuklirisasi dengan Korut.

Latihan militer reguler AS dan sekutunya Korsel selama ini telah memicu kemarahan Korut. Pyongyang menganggap latihan itu sebagai latihan persiapan untuk menyerangnya.

"Permainan perang sangat mahal, kami membayar sebagian besar pembiayaannya. Dalam situasi ini, kami sedang bernegosiasi. Saya rasa tidak pantas untuk bermain perang," kata Trump, setelah melakukan pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement