Kamis 14 Jun 2018 04:52 WIB

Jalur dan Cinta, Harimau Sumatra Untuk Tasmania

Subspesies harimau yang sangat terancam punah ini hanya ditemukan di Pulau Sumatra.

Rep: ABC/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID  Dua harimau Sumatra yang terancam punah saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah baru mereka di Kebun Binatang Tasmania. Dua harimau bersaudara, Jalur dan Cinta, meninggalkan Taman Margasatwa Symbio di selatan Sydney pada hari Rabu untuk menuju objek wisata Launceston.

Keduanya akan diberikan waktu untuk memulihkan diri dari perjalanan ketika mereka tiba pada hari Jumat sebelum ditampilkan ke publik akhir pekan ini. Saat ini hanya tersisa sekitar 300 harimau Sumatra di dunia.

Subspesies harimau yang sangat terancam punah ini hanya ditemukan di Pulau Sumatra, Indonesia. Emma Morgan, kepala penjaga di Kebun Binatang Tasmania, mengatakan timnya terbiasa merawat kucing besar.

"Kami menampung spesies kucing besar - seperti singa - mereka menunjukkan perilaku yang hampir sama dan sama menakutkannya," kata Morgan.

Harimau dikurung untuk penerbangan mereka ke Tasmania dan telah dipersiapkan dengan baik untuk perjalanan panjang. "Mereka sudah dikondisikan di dalam peti mereka jadi semoga mereka tidak terlalu stres di sana," kata Morgan.

Memindahkan hewan besar dan buas adalah waktu yang penuh tekanan bagi kucing besar dan penjaga mereka. Harimau akan dipantau secara ketat selama perjalanan dengan membawa dokter hewan.

Kedatangan kakak beradik ini telah lama dipersiapkan Kebun Binatang Tasmania, dengan staf membuat banyak persiapan untuk mengakomodasi harimau, terutama di musim dingin Tasmania yang menggigit.

"Mereka memiliki sarang yang hangat, tempat tidur yang nyaman dan mereka memiliki mantel tebal yang bagus juga, seharusnya tidak terlalu memengaruhi mereka," kata Morgan.

Morgan mengatakan salah satu kegiatan favorit Cinta dan Jalur adalah mandi dan berenang dan mereka akan memiliki kolam renang besar di rumah baru mereka.

Teritorial, kucing besar yang agresif

Julia Mendezona, seorang pawang di Symbio Wildlife Park, mengatakan dia tidak pernah memiliki pengalaman nyaris maut dalam penanganan harimau karena prosedur penanganan yang sangat ketat. "Sangat menantang untuk bekerja dengan dia, tetapi diterima ke dalam lingkaran batinnya adalah imbalan yang sangat berarti," kata Mendezona.

Harimau hidup menyendiri di alam liar jadi sangat teritorial, namun menyatukan kakak beradik berarti mereka tidak akan saling bertarung.

Cinta dan Jalur telah tinggal di Symbio Wildlife Park selama delapan tahun setelah tiba dari Kebun Binatang Auckland ketika mereka berusia dua tahun. Masa mereka di taman margasatwa telah memungkinkan pawang untuk mendidik ribuan pengunjung tentang perburuan liar, perusakan habitat, dan dampak menggunakan produk minyak sawit pada populasi liar.

Untuk perpisahan dengan kedua harimau, Symbio Wildlife Park menggelar pesta ulang tahun ke-10 yang berlangsung selama tiga hari. Ribuan pecinta satwa mengucapkan selamat tinggal pada Cinta dan Jalur, yang menjadi favorit penonton.

Untuk pesta itu, harimau menikmati kado irisan kijang dan daging ayam dan kue jelly daging cincang.

Langkah memindahkan harimau ke Kebun Binatang Tasmania membantu menyebarkan pesan konservasi dan memungkinkan Symbio Wildlife Park untuk berfokus pada hewan Australia yang terancam punah dan program berbiak untuk dilepaskan.

Kevin Fallon, manajer pemasaran Symbio Wildlife Park, mengatakan taman margasatwa akan fokus memberikan pengunjung pengalaman langsung dengan binatang.

"Kami bergerak ke satwa pribumi Australia yang lebih interaktif dan menarik, orang ingin belajar melalui sentuhan, rasa, dan interaksi," katanya.

Tambahan baru untuk taman margasatwa akan mencakup penguin dan kanguru pohon, dan seekor buaya air asin akan pindah ke kandang lama harimau.

 

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement