REPUBLIKA.CO.ID, BEJING -- Pemerintah Cina mengatakan akan terus menjaga hubungan diplomasi dan perdanganan dengan Iran. Hal tersebut diungkapkan Kementerian Perdagangan Cina.
Juru Bicara Kementrian Cina Gao Feng mengatakan, Beijing tidak akan mengeluarkan Iran sebagai mitra negara. Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan asal Cina akan tetap melakukan kesepakatan bisnis dengan Tehran.
Pernyataan itu dikeluarkan Cina menyusul sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. sanksi dijatuhkan setelah Paman Sam memutuskan untuk keluar dari perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
JCPOA merupakan pakta yang mengatur batas pengayaan urainium yang dapat dilakukan Iran. Kesepakatan yang juga ditandatangani AS, Rusia, Cina, Inggris, Jerman dan Prancis itu sekaligus mengangkat sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Tehran akibat aktivitas nuklir mereka.
Sementara, keluarnya As dari pakta tersebut lantaran mereka menilai ada sejumlah kecacatan dari perjanjian yang ada. Presiden AS Donald Trump bersikeras hanya akan kembali menandatangani pakta tersebut jika draf kesepakatan yang diajukan Gedung Putih disetujui.
Belakangan, Uni Eropa tengah berupaya untuk tetap menunjukan komitmen mereka dalam kesepaktan tersebut. Begitu juga dengan Rusia yang mengaku tidak akan menghentikan aktifitas bisnis mereka dengan Tehran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
