Kamis 21 Jun 2018 19:19 WIB

Rouhani: Iran tak akan Tunduk dari Tekanan AS

Keluarnya AS dari pakta nuklir Iran menghampat misi Rouhani

Rep: Rizkyan Adhiyuda/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan jika Iran tidak akan tunduk pada tekanan yang diberikan Amerika Serikat (AS). Teheran saat ini tengah mengalami blokade ekonomi menyusul keluarnya AS dari pakta nuklir Iran.

"Rakyat Iran tidak akan menyerah dari plot dan tekanan yang dilakukan pemeritah AS," kata Rouhani kepada kantor berita Iran, IRNA.

Rouhani berjanji kepada rakyat Iran untuk memajukan perekonomian negara. Hal tesebut semula dapat dicapai menyusul kesepakatan dengan negara-negara besar yang bersedia mengangkat sanksi ekonomi akibat program nuklir Iran.

Namun, keluarnya AS dari pakta nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) agaknya menghambat misi Rouhani. JCPOA ditandatangani oleh Rusia, Cina, Inggris, Jerman dan Prancis.

Keluarnya AS dari kesepakatan itu sekaligus merusak perjanjian yang ada. Negera-negara Eropa ditambah Cina dan Rusia tengah berupaya untuk menyelamatkan pakta tersebut. Namun hal itu agaknya sulit dilakukan.

Keluarnya AS dari pakta sekaligus menempatkan Rouhani dalam kritik kelompok yang secara tegas menentang diplomasi dengan pemerintahan dan perusahaan negara-negara barat.  Sebelumnya, pemerintah Cina mengatakan akan terus menjaga hubungan diplomatis dan perdanganan dengan Iran.

Juru Bicara Kementerian Perdagangan Cina Gao Feng mengatakan, Beijing tidak akan mengeluarkan Iran sebagai mitra negara. Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan asal Cina akan tetap melakukan kesepakatan bisnis dengan Tehran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement