Selasa 26 Jun 2018 19:26 WIB

Presiden Kiribati Berbelasungkawa Atas Tragedi Danau Toba

KM Sinar Bangun yang membawa 188 penumpang karam di Danau Toba, Senin pekan lalu.

Personel Basarnas membawa sejumlah barang yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personel Basarnas membawa sejumlah barang yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Kiribati Taneti Maamau menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada para keluarga korban kecelakaan KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Belasungkawa itu disampaikan Presiden Kiribati saat bertemu dan menerima surat kepercayaan dari Duta Besar RI untuk Kiribati Benyamin Scott Carnadi di State House, Tarawa, menurut keterangan pers KBRI Suva yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. Di hari ke sembilan pencarian, tim gabungan masih belum menemukan bangkai kapal tersebut.

Duta Besar RI Benyamin Carnadi menyambut ucapan simpati dan duka cita dari Presiden Kiribati. Ia berjanji akan menyampaikan kepada pihak keluarga di Indonesia.

Baca juga: Masih 164 Penumpang Sinar Bangun yang Belum Ditemukan

Kiribati merupakan negara kepulauan yang terletak di samudera Pasifik bagian selatan. Negara berpenduduk 100 ribu jiwa itu warganya berlatar belakang etnis mikronesia dan Melanesia. Saat ini, Kiribati juga sedang menghadapi tantangan perubahan iklim akibat naiknya permukaan air laut.

Untuk itu, Presiden Taneti mengucapkan penghargaan atas bantuan yang diberikan Indonesia dalam bentuk berbagai pelatihan dan kerja sama teknik, salah satunya pelatihan mitigasi bencana tsunami.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan berupa program pelatihan pengolahan rumput laut, produk kelapa, dan produk perikanan bagi warga Kiribati. Presiden Taneti mengharapkan agar hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kiribati yang terjalin sejak Mei 2013 akan semakin meningkat dan bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement