REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya menyelamatkan delapan anak laki-laki dan seorang pelatih sepak bola yang masih terjebak di gua di Thailand bisa memakan waktu berjam-jam lamanya. Tim memustukan untuk menunda proses penyelamatan untuk mengisi tabung oksigen.
Tabung oksigen tersebut ditempatkan sepanjang rute keluar gua yang teredam air. Sebelumnya, misi penyelamatan terhadap empat bocah dari gua, telah menghabiskan persediaan oksigen yang seharusnya cukup untuk menyelamatkan semua anak.
Menurut perkiraan, tahap kedua operasi penyelamatan tidak akan dimulai sebelum pukul 20.00, pada Senin. Para pejabat mengatakan kepada the Associated Press, dibutuhkan waktu hingga empat hari untuk menyelesaikan penyelamatan.
Menurut otoritas berwenang, monsun dapat menyebabkan air naik di gua. Hal ini membuat berkurangnya kadar oksigen dan menambah kepanikan semua orang.
Adapun yang gelombang pertama proses penyelamatan telah berhasil dilakukan pada Ahad (8/7). Bocah pertama berhasil diselamatkan sebelum pukul 18.00 waktu setempat, dan tiga anggota tim lainnya menyusul tak lama setelahnya. Anak-anak itu melakukan penyelaman sedalam 0,62 mil sebelum mencapai pintu masuk gua.
Anak-anak diangkut ke rumah sakit dengan ambulans dan tiga helikopter. Kepala tim penyelamat mengatakan, semua kondisi anak-anak yang masih sehat.
Para pejabat memperkirakan tahap pertama misi penyelamatan akan memakan waktu 12 jam, memberikan penyelam waktu enam jam ke dalam gua dan kembali. Namun, misi pada Ahad memakan waktu 7 jam dan 40 menit.
Baca juga, Penyelamatan Korban Terjebak di Gua Thailand Dimulai.
Anak-anak lelaki dan pelatih mereka, yang timnya dikenal sebagai Wild Boars, menjadi terdampar ketika mereka menjelajahi gua setelah permainan latihan pada 23 Juni.
Hujan lebat memotong rute pelarian mereka dan mencegah penyelamat menemukan mereka hampir 10 hari.
Insiden menarik perhatian dunia. Operasi pencarian dan penyelamatan telah melibatkan puluhan ahli dan penyelamat internasional, termasuk tim militer AS.
Sebanyak 18 penyelam, 13 dari luar dan lima dari Thailand memulai operasi untuk memindahkan anak-anak itu dari gua Minggu kemarin.
"Saya menegaskan bahwa kita berperang dengan air dan waktu dari hari pertama hingga hari ini," tambah Narongsak Osatanakorn, pejabat pemerintahan provinsi setempat.
"Menemukan anak-anak bukan berarti kami telah menyelesaikan misi kami. Ini hanya pertempuran kecil yang kami menangkan, tetapi perang belum berakhir. Perang berakhir ketika kami memenangkan ketiga pertempuran - pertempuran untuk mencari, menyelamatkan dan mengirim mereka pulang."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
