REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Kisah misi penyelamatan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola di gua Thailand akan diadaptasi menjadi sebuah film Hollywood. Film yang akan diperankan aktor dan aktris papan atas ini diprediksi dapat memakan biaya hingga 60 juta dolar AS.
CEO Pure Flix Entertainment, Michael Scott sempat menyambangi lokasi penyelamatan mengingat mata masyarakat dunia turut memperhatikan operasi penyelamatan yang berjalan selama tiga hari ini. Menurutnya, adegan inspiratif yang ia saksikan selama misi akan menjadi film bagus.
"Keberanian dan kepahlawanan yang saya saksikan sangat menginspirasi. Jadi ya, ini akan menjadi bagian dari film kami," ujarnya, dilansir di Mirror, Rabu (11/7).
Karena Pure Flix Entertainment merupakan produksi berbasis agama, Scott mengatakan kemungkinan film akan dirilis di cabang perusahaan yang lebih mainstream, yakni Peak Pinnacle. Scott optimistis, film ini akan menjadi sebuah kisah menginspirasi.
"Semua hal yang terjadi dari sisi Thailand, tim penyelam internasional, saya pikir akan menarik perhatian beberapa penulis skenario, sutradara dan aktor yang luar biasa untuk proyek ini," ujarnya.
Para perawat di Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukraw menonton konferensi pers penyelamatan tim sepak bola junior Thailand, Selasa (10/7). Delapan anak berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Apabila dipindahkan ke layar lebar, film ini akan mengisahkan perjalanan luar baisa dari 13 nyawa yang diselamatkan dari gua berkat keberanian puluhan pekerja penyelamat dan ratusan relawan. Operasi ini merupakan sebuah upaya internasional dengan keterlibatan 18 negara dalam menyelamatkan tim sepak bola yang dijuluki Wild Boars.
Anak-anak dan pelatih sepak bola terperangkap dalam gua selama 17 hari karena banjir yang menutup sebagian besar jalan keluar. Mereka diselamatkan melalui misi yang melibatkan 90 penyelam ahli, 40 dari Thailand dan sisanya dari luar negeri. Mereka membimbing anak-anak dan pelatih melalui kegelapan dan lorong yang terendam banjir.
Saat ini, semua korban sedang menjalani masa perawatan di rumah sakit. Mereka diperkirakan akan dirawat selama sekitar satu pekan sembari menjalani berbagai tes. Dilaporkan, dua anak didiagnosis pneumonia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
