Kamis 26 Jul 2018 06:51 WIB

Partai Liga Muslim Pakistan Tolak Hasil Pemilu

PLM berulang kali menuding militer tidak netral karena membantu tokoh oposisi.

Petugas pemilu Pakistan mulai menghitung suart suara untuk pemilihan legislatif di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).
Foto: AP Photo/Anjum Naveed
Petugas pemilu Pakistan mulai menghitung suart suara untuk pemilihan legislatif di Islamabad, Pakistan, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Partai Liga Muslim (PLM) Pakistan menolak hasil pemilihan umum dengan alasan ada kecurangan dalam penghitungan suara, Rabu (25/7). Mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif, yang kini dipenjara karena kasus korupsi, berasal dari PLM.

Selama beberapa pekan terakhir, PLM berulang kali menuding militer tidak netral karena membantu tokoh oposisi Imran Khan. Mantan pemain kriket kenamaan itu kini mencitrakan diri sebagai pemimpin gerakan antikorupsi.

Shehbaz Sharif, pemimpin PLM yang juga merupakan saudara kandung mantan perdana menteri Nawaz, pada Kamis dini hari (26/7) menolak penghitungan suara meski hingga kini belum jelas siapa pemenangnya. "Kami menolak hasil ini," kata Shehbaz Sharif.

Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pada pukul 08.00 pagi waktu setempat. Sekitar 190 juta warga memberikan suaranya di 85 ribu TPS yang tersebar di seluruh Pakistan.

Terdapat 342 kursi di Majelis Nasional yang diperebutkan oleh partai peserta pemilu. Sebanyak 70 kursi di antaranya disediakan khusus bagi kaum perempuan dan kandidat etnis minoritas.

Selain PML-N dan PTI, partai lain yang turut meramaikan kontestasi adalah The Pakistan People Party (PPP), Awami National Party (ANP), Jamiat-e-Ulema Islam (JUI-F), dan lainnya.

Baca juga: Rentetan Bom Guncang Pemilu Pakistan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement