Sabtu 04 Aug 2018 00:11 WIB

Masjid di Kabul Dibom Saat Shalat Jumat

Serangan itu menewaskan 25 orang dan melukai 40 lainnya.

Ilustrasi Bom Bunuh Diri
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Bom Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pengebom bunuh diri menyerang masjid di Afghanistan timur ketika shalat Jumat berlangsung, Jumat (3/8). Serangan itu menewaskan 25 orang dan melukai 40 lainnya.

Serangan itu terjadi di Masjid Khawaja Hassan di kota Gardez, provinsi Paktia. Sejauh ini, belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, kepolisian mengatakan sedikitnya dua pria dilaporkan memasuki masjid itu. Saat kejadian, masjid dipenuhi sekitar 60 orang untuk melaksanakan shalat Jumat.

"Petugas penanganan darurat mengumpulkan 25 jenazah dan 40 orang segera dibawa ke rumah sakit," kata Abdullah Hazrat, pejabat tinggi pemerintah, di tempat ledakan itu.

Saksi mengatakan jamaah masjid itu sedang shalat ketika seorang pria meledakkan diri. Penyerang kedua dilaporkan melancarkan tembakan ketika jamaah berkumpul.

Afghanistan berupaya menghindarkan kekerasan antarsuku yang telah menghancurkan negara seperti Irak, namun ada peningkatan jumlah serangan ke target kalangan Syiah dalam beberapa tahun belakangan. Belum ada sensus tepercaya, yang dapat menunjukkan berapa besar masyarakat Syiah di Afghanistan. Namun, jumlah tersebut diperkirakan berkisar antara 10-20 persen dari keseluruhan jumlah warga dan sebagian besar di antaranya berasal dari kelompok suku berbahasa Persia, Hazara, dan Tajik.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement