Sabtu 18 Aug 2018 14:13 WIB

Cina Protes Laporan Pentagon

Saat ini, Cina mengakui sedang melakukan modernisasi militer.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Militer Cina (ilustrasi)
Foto: EPA/IGOR KOVALENKO
Militer Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan Cina memprotes laporan Pentagon yang menyebut militernya kemungkinan akan berlatih menyerang Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya, terutama di kawasan Pasifik. Beijing menilai, laporan Pentagon telah membesar-besarkan apa yang disebutnya ancaman militer Cina. 

"Militer Cina menyatakan penentangan yang tegas terhadap ini dan telah mengajukan pernyataan keras kepada pihak AS," kata Kementerian Pertahanan Cina dalam sebuah pernyataan. 

Dalam laporan Pentagon disebut bahwa Cina telah meningkatkan anggaran pertahanannya. Pentagon memperkirakan pada 2017, anggraran pertahanan Cina melebihi 190 miliar dolar AS. 

Kementerian Pertahanan Cina tidak mengonfirmasi kebenaran laporan tentang anggaran pertahanan tersebut. Namun, mereka mengatakan saat ini Cina memang sedang melakukan modernisasi militer. 

Baca juga, Karyawan Protes Google Luncurkan Mesin Pencari di Cina

"Penguatan modernisasi militer Cina adalah untuk melindungi kedaulatan negara, keamanan dan kepentingan pembangunan, serta perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global," kata Kementerian Pertahanan Cina. 

Kementerian Pertahanan Cina menuntut AS meninggalkan pemikiran Perang Dingin, secara objektif dan rasional memandang pertahanan dan konstruksi militer Cina. AS juga diminta berhenti mengeluarkan laporan yang relevan, dan mengambil langkah-langkah nyata guna mempromosikan serta melindungi perkembangan hubungan militer ke militer yang stabil. 

Pentagon telah menerbitkan laporan berjudul 'Military and Security Development Involving the People's Republic of China' yang diserahkan ke Kongres AS. Dalam laporan itu Pentagon mengatakan Cina memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan militer AS di Samudra Pasifik. 

"Selama tiga tahun terakhir, PLA (People's Liberation Army/Tentara Pembebasan Rakyat) telah dengan cepat memperluas wilayah operasi (pesawat) pembom overwater, mendapatkan pengalaman di daerah maritim yang kritis dan kemungkinan pelatihan untuk serangan terhadap AS dan target sekutu," kata Pentagon dalam laporannya, dikutip laman BBC, Jumat (17/8). 

"PLA dapat menunjukkan kemampuan untuk menyerang pasukan AS dan sekutunya serta pangkalan militer di Samudra Pasifik barat, termasuk Guam," kata Pentagon menambahkan.

Laporan itu menyoroti peningkatan kemampuan militer Cina, termasuk pembelanjaan pertahanan yang diperkirakan mencapai 190 miliar dolar AS. Menurut Pentagon Cina akan terus meningkatkan belanja pertahanannya. Ia memperkirakan anggaran pertahanan Beijing akan menjadi 240 miliar dolar AS selama 10 tahun ke depan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement