Selasa 04 Sep 2018 04:41 WIB

Kapal Sam Ratulangi Muncul Setelah Sembilan Tahun Hilang

Kapal terakhir terlihat di lepas pantai Taiwan pada 2009.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: Antara/Feri Purnama
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Sebuah kapal yang hilang di Samudra Pasifik sembilan tahun silam secara misterius muncul kembali di Samudra Hindia pekan lalu. Orang-orang menyebutnya 'kapal hantu', meski sejumlah penjelasan logis telah dikemukakan untuk memadamkan spekulasi liar.

Kapal terakhir terlihat di lepas pantai Taiwan pada 2009 mengibarkan bendera Indonesia. Kala itu, semua kontak dengan kapal yang berlayar dari Taiwan itu hilang total dan pihak berwenang di negara-negara pesisir percaya bahwa kapal tenggelam di lautan luas.

Namun, kapal dengan nama "Sam Ratulangi PB 1600" itu tiba-tiba muncul kembali di selatan Myanmar pada 30 Agustus 2018. Beberapa nelayan dari Desa Thama Seitta melihat kapal tersebut kandas di sebuah gundukan pasir sekitar 11 kilometer di lepas pantai.

Para nelayan yang memeriksa segera mendapati bahwa kapal itu kosong tanpa awak. Mereka memberi tahu polisi pesisir dan Angkatan Laut Myanmar. Para pejabat yang memeriksa kapal belum mengonfirmasi dari mana kapal ini berasal.

"Tidak ada awak atau kargo yang ditemukan di kapal. Itu cukup membingungkan bagaimana kapal besar mendadak muncul di perairan kami," kata U Ne Win Yangon, anggota parlemen Myanmar, dikutip dari laman India Today.

Sekretaris Jenderal Federasi Independen Pelaut Myanmar, U Aung Kyaw Linn, mengatakan kapal itu masih dalam kondisi baik dan bisa mengapung di lautan. Menurut Linn, kapal baru saja ditinggalkan sebelum ditemukan dan pasti ada alasannya.

Laporan menginformasikan bahwa 'kapal hantu' itu memiliki panjang 177,35 meter dan lebar 27,91 meter. Beratnya mencapai 26.510 ton dan dibuat pada 2001. Belum ada penjelasan bagaimana kapal itu berakhir di Myanmar.

Sementara, media lokal Myanmar menawarkan alasan penampakan misterius 'kapal hantu'. Laporan menyebutkan, kapal akan dibongkar di pabrik pembuat kapal di pelabuhan Chittagong, Bangladesh, tetapi terlepas dan mengapung menuju Myanmar.

Menariknya, ada cukup banyak 'kapal hantu' yang tiba-tiba ditemukan di perairan Asia. Pada 2015, terdapat 11 kapal kayu yang mengapung di Laut Jepang. Beberapa perahu kosong tanpa awak dan rusak, tetapi beberapa lainnya ditemukan dengan puluhan jenazah manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement